Menurut Nadia, yang membedakan GSAID saat ini dengan GISAID+, ada pada perluasan jenis virus yang dilaporkan. “Jadi bukan hanya satu saja, influenza, tapi untuk semua jenis bakteri atau virus yang non-influenza juga dilaporkan dalam platform itu,” ujar Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu.
Seluruh kesepakatan itu, kata Nadia, memerlukan dukungan sampai ke tingkat kepala negara. Pembahasan tentang mekanisme akses FIF dan GISAID+, akan didiskusikan lagi dalam Forum Health Working Group (HWG) 2 dan 3 tingkat Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan G20 sekitar September 2022. Diharapkan para pimpinan dunia akan menyepakatinya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November nanti. (hw/ner)
Load more