Dalam NDC, Indonesia menargetkan akan mengurangi emisi karbon hingga 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Untuk itu Indonesia perlu mengurangi karbon mulai 314 juta ton setara karbondioksida sampai 446 juta ton setara karbondioksida dari sektor ketenagalistrikan saja.
Selain membangun pasar karbon, untuk membiayai penyediaan tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan, pemerintah juga terus mendorong transisi energi ke arah yang lebih hijau.
Saat ini 62 persen dari energi PLN berasal dari batu bara sehingga setiap energi yang dikonsumsi pun berkontribusi terhadap emisi karbon.
Karena itu, menurut Sri Mulyani, mekanisme transisi energi menjadi penting.
“Peran Pertamina dan PLN tidak bisa dikesampingkan untuk memenuhi komitmen Indonesia mengentaskan perubahan iklim untuk kemanusiaan,” ujarnya. (HW/ree)
Load more