Jakarta - Sepanjang semester 1/2022 atau sejak januari hingga Juni 2022 jumlah sumur pengembangan yang telah dibor mencapai 348 sumur atau sekitar 44 persen dari target sebanyak 790 sumur. Demikian data yang dirilis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara di Jakarta, Kamis (14/7/2022), mengatakan hasil tersebut melampaui jumlah sumur pengembangan yang dibor pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 186 sumur.
"Jumlah sumur pengembangan yang telah dibor tahun ini jumlahnya hampir dua kali lipat dari jumlah sumur tahun lalu. Masifnya kegiatan pengeboran sumur pengembangan menjadi fokus utama SKK Migas karena akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi migas nasional," ujarnya.
Benny menyampaikan realisasi pengeboran sumur pengembangan tersebut masih sejalan dengan rencana SKK Migas pada tahun 2022, meskipun masih ada beberapa kendala dalam perizinan dan ketersediaan rig yang menyebabkan beberapa keterlambatan kegiatan pengeboran.
Menurutnya, koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan mampu meminimalkan keterlambatan realisasi pengeboran.
"Kami berharap ke depan para pemangku kepentingan dapat terus memberikan dukungannya untuk kegiatan hulu migas,” kata Benny.
Pada April 2022, sebanyak empat sumur pengembangan baru yang mulai dibor di Blok Rokan, Riau, berhasil memberikan laju alir awal produksi untuk masing-masing sumur melebihi 1.000 barel minyak per hari (BOPD).
Load more