Nusa Dua, Bali - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memuji kepemimpinan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati pada beberapa pertemuan Finance Track G20, termasuk pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral (FMCBG).
“Hasil dari kepemimpinan dan kerja sama itu, di antaranya Bank Dunia belum lama ini menyetujui pembiayaan baru untuk program kesiapsiagaan dan pencegahan pandemi,” kata Yellen dalam keterangan pers setibanya di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis, (14/07/2022).
Pencapaian ini, kata Yellen, adalah sesuatu yang diperjuangkan Menteri Sri Mulyani dan dirinya, bersama isu-isu lainnya.
“Saya dengan bangga mengumumkan Amerika Serikat akan menyediakan 450 juta dolar AS untuk mendukung mekanisme pembiayaan yang penting itu,” kata Yellen di depan para jurnalis asing, yang merupakan rombongan Menkeu AS selama menghadiri pertemuan ke-3 FMCBG di Bali pada 15–16 Juli 2022.
Berkat pencapaian itu, kata Yellen, beberapa pertemuan G20 yang pada tahun ini dipimpin oleh Indonesia mulai menunjukkan hasil.
Oleh karena itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat itu pun berterima kasih kepada Sri Mulyani, yang mewakili Pemerintah Indonesia pada sejumlah pertemuan Finance Track G20.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, karena berkat kepemimpinan dan kerja samanya mampu mempercepat berbagai pembahasan atas isu-isu yang mendesak di forum G20,” kata Yellen.
Dalam sesi jumpa pers itu, Yellen juga menyoroti dampak pandemi Covid-19 yang tidak hanya menyebabkan kematian, tetapi juga menjadi salah satu sebab krisis perekonomian dunia. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antarnegara G20 pada sektor kesehatan dan keuangan adalah salah satu cara memperbaiki respon global terhadap situasi serupa di masa depan.
Dalam pertemuan ke-3 FMCBG di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), yang akan dimulai pada hari Jumat (15/7) besok.
para Menteri Keuangan Negara-negara anggota G20 akan membahas setidaknya tujuh agenda prioritas, yang salah satunya terkait isu kesehatan dunia.
Menurut Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Kementerian Keuangan Dian Lestari, isu kesehatan adalah salah satu agenda prioritas yang diusung Indonesia pada pertemuan ke-3 FMCBG.
Sebab, negara-negara G20 tak mungkin dapat mengatasi tantangan ekonomi sebagaimana yang diharapkan jika tidak mengatasi isu pandemi.
Isu kesehatan, kata Dian, sangat sentral.
“Selama kita masih dibayang-bayangi, atau masih terekspos (pandemi), maka ekonomi kita akan kesulitan mencapai pemulihan,” kata Dian.
Karena itu, Indonesia berupaya menghasilkan inisiatif konkret berupa Dana Perantara Keuangan (financial intermediary fund). Dana itu dapat dimanfaatkan negara-negara untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan risiko pandemi di masa mendatang. (ppk)
Load more