Nusa Dua – Bank Indonesia ingin melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023.
“Kita ajak mereka untuk bisa diskusi bersama untuk mendapat masukan dan harapan dari pelaku bisnis yang benar-benar UMKM,” katanya Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti dalam acara FEKDI 2022 di Nusa Dua, Bali, Jumat 15 Juli 2022.
Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar acara FEKDI 2022 di Nusa Dua, Bali sebagai salah satu kegiatan sampingan dari pertemuan G20 sejak tanggal 11 hingga hari ini, 15 Juli 2022.
Tema FEKDI 2022 adalah Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery.
FEKDI menjadi ajang etalase inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Perekonomian.
Dengan didukung Kementerian-Lembaga dan Industri, acara ini dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu sorotan dalam penyelenggaraan FEKDI adalah pesatnya perkembangan inovasi digital. Perkembangan ini telah mengubah arah demokratisasi ekonomi, meningkatkan efisiensi karena bertambahnya kemampuan agen ekonomi dalam mengakses dan memanfaatkan informasi, serta memungkinkan lahirnya model bisnis Inovasi dan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
“Interkonektivitas agen ekonomi mampu memotong rantai distribusi barang dan jasa, mendorong sebaran informasi secara lebih merata dan turut mengefisiensikan aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” kata Destry.
Menurut Destry, FEKDI 2022 telah mendukung pertumbuhan inovasi digital khususnya dalam aspek sistem pembayaran lintas negara melalui komite 5 Gubernur Bank Sentral di Asia Tenggara.
Destry juga mengatakan bahwa perkembangan inovasi digital yang pesat menunjukkan bahwa diperlukan kolaborasi yang baik antar antar lembaga, antar pemerintah, antar asosiasi, industri dan juga akademisi. Karena itu, melalui sinergi dan kolaborasi diharapkan dapat membawa masuk puluhan juta penduduk yang masih unbank dan puluhan juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal dengan memanfaatkan peluang dan arus digitalisasi.
“Melihat tantangan itu, kami melihat FEKDI menjadi salah satu wadah yang tepat dimana kita bisa bertemu lintas lembaga, kementerian, asosiasi, pelaku industri dan juga akademisi untuk bersinergi dalam mendorong percepatan ekonomi dan keuangan digital yang inklusif guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. (HW/ree)
Load more