Maka dari itu, ia berpendapat hal tersebut menjadi masalah terutama karena dalam stabilitas keuangan, bank sentral masih menangani efek luka memar alias scarring effects. Adapun dari luka memar tersebut, beberapa sektor terlihat sudah pulih. Namun masih ada beberapa perusahaan lain yang masih dalam proses pemulihan.
Oleh karenanya Perry Warjiyo menilai seluruh permasalahan tersebut sangat menantang dan kompleks untuk bank sentral di seluruh dunia, khususnya bagaimana menyeimbangkan untuk mengembalikan stabilitas harga.
Tetapi pada saat yang bersamaan, bank sentral juga harus mengatasi volatilitas arus modal dan nilai tukar, namun tetap tidak memperburuk perlambatan ekonomi global.
"Ini adalah pekerjaan yang sangat kompleks, episode yang sangat berbeda dari masa lalu yang sebagian besar masalah datang dari permintaan dan semua dari sektor keuangan. Kali ini, banyak dari mereka datang dari sisi suplai," kata Gubernur BI Perry Warjiyo. (ant/ito)
Load more