Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (21/7/2022), meresmikan perluasan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Mendampingi Bali, Labuan Bajo dipilih menjadi tuan rumah perhelatan G20 karena memiliki banyak potensi dari berbagai aspek, terutama aspek pariwisata.
Dalam sambutannya, Presiden meminta fasilitas Bandara Labuan Bajo terus dikembangkan, agar bisa didarati pesawat berbadan besar (wide body) baik dalam negeri maupun pesawat dari mancanegara. “Terminal sudah diperlebar, kalau penuh diperluas lagi. Runway masih kurang, kalau ditambah 100 meter lagi pesawat wide body bisa (mendarat). Kalau tidak bisa tahun ini, maksimal tahun depan bisa,” ujar Presiden.
Presiden mengatakan, berbagai infrastruktur telah dibangun dan akan terus dikembangkan di Labuan Bajo, dalam rangka mensejahterakan masyarakat di NTT dan sekitarnya. “Apa yang kurang di Labuan Bajo? Jalan sudah diperlebar dan diperpanjang, pelabuhan sudah dipindah ke lokasi yang baru. Kemudian, destinasi wisata sudah dipercantik. Labuan Bajo ini komplit,” ucap Presiden.
Presiden berharap, dengan semakin lengkapnya fasilitas yang ada, Labuan Bajo akan semakin dikenal dan semakin banyak dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Pada kesempatan yang sama, Menhub menyampaikan bahwa Bandara Komodo merupakan gerbang transportasi udara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, yang secara konsisten terus dilakukan pengembangan. Perluasan bandara yang menempati wilayah seluas 114,1 hektar ini dilakukan dalam rangka mendukung potensi wisata di daerah yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata “Bali Baru”.
“Saat ini Bandara Komodo melayani pesawat jet narrow body. Panjang runway saat ini 2.650 meter, jika ditambah 100 meter akan bisa didarati pesawat wide body dan bisa menjangkau banyak negara,” ujarnya.
Selain memperpanjang runway, juga dilakukan beautifikasi gedung terminal seluas 1.500 m2 berkonsep tradisional atau kearifan lokal dengan motif songke mata ayam, namun tetap ada sentuhan modern. “Pengembangan bandara ini masih menggunakan APBN. Tentu ke depan kita harapkan investor swasta turut mengembangkan bandara ini agar lebih baik dan lebih kompetitif,” kata Menhub.
Menhub menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah bersinergi dan mendukung pengembangan Bandara Komodo, diantaranya yaitu kepada pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. “Terima kasih pula kepada Presiden yang selalu mengingatkan kami untuk terus mengembangkan 10 destinasi wisata yang bisa menyediakan banyak lapangan pekerjaan,” ucap Menhub.
Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kominfo Johnny G Plate, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi. (rul/ner)
Load more