Menurut dia, insentif yang berlaku sejak awal tahun hingga September 2022 tersebut menjadi salah satu faktor pertimbangan masyarakat dalam membeli rumah tapak.
"Bahkan selama satu semester tahun ini terdapat peluncuran 5.700 unit baru oleh pengembang. Adapun pembelinya didominasi oleh end user lantaran harga yang relatif terjangkau," ujarnya.
Lebih lanjut Yunus menyampaikan, program pemerintah selain insentif PPN seperti relaksasi Loan To Value (LTV) atau Down Payment (DP), sejalan dengan promosi dan penawaran pembayaran fleksibel yang ditawarkan oleh pengembang.
Hal tersebut, kata dia, juga ditunjang oleh pembangunan sarana infrastruktur baru sehingga semakin menarik minat masyarakat.
Ia menambahkan, wilayah Tangerang dan Bogor menjadi yang diminati oleh pembeli. Hal itu dipengaruhi oleh upaya pemerintah membangun aksesibilitas yang lebih mudah antara lain pembangunan jalan tol dan LRT Jabodebek.
"Keterjangkauan menjadi faktor kunci penjualan rumah tapak ini. Sejumlah pengembang juga memiliki rencana untuk meluncurkan kota mandiri baru di Jabodetabek," katanya. (ant/ito)
Load more