Untuk kinerja ekspor produk kelautan dan perikanan, KKP mencatat surplus neraca perdagangan sektor kelautan perikanan yang naik 15,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai sebesar 2,74 miliar dolar AS atau Rp40,59 triliun.
"Alhamdulillah nilai ekspor produk perikanan kita terus naik, begitu pun dengan neraca perdagangannya. Di Juni saja, nilai ekspor kita mencapai Rp7,86 triliun naik dari bulan sebelumnya, dan kita masih net fish exporter," kata Artati.
Total nilai ekspor Indonesia pada semester I-2022 mencapai 3,06 miliar dolar AS atau Rp45,36 triliun, naik 18,18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor semester I sebesar 321,82 juta dolar AS atau hanya 10,52 persen dari total nilai ekspor.
Artati menyebut sejumlah komoditas penyumbang ekspor utama antara lain udang, tuna, tongkol, cakalang (TTC), cumi - sotong - gurita, dan rumput laut. Masing-masing komoditas tersebut mengalami peningkatan dari segi volume maupun nilai ekspor.
"Pasar tujuan kita yang pertama itu Amerika Serikat, kemudian Tiongkok, Asean, Jepang, dan Eropa," kata Artati. (ant/ito)
Load more