Chicago, tvOne
Emas naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), membukukan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut karena investor bereaksi terhadap laporan produk domestik (PDB) Amerika serikat yang mengecewakan serta didukung pula oleh dolar AS yang lebih lemah.
Sementara itu, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember meningkat tajam 31,70 dolar AS atau 1,82 persen, menjadi ditutup pada 1.769,20 dolar AS per ounce.
Emas berjangka untuk Agustus terdongkrak 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.719,10 dolar AS pada Rabu (27/7/2022), setelah melemah 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.717,70 dolar AS pada Selasa (26/7/2022), dan jatuh 8,30 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.719,10 dolar AS pada Senin (25/7/2022).
Laporan yang dirilis pada Kamis (28/7/2022) menunjukkan bahwa PDB AS turun 0,9 persen pada kecepatan tahunan di kuartal kedua, menyusul penurunan 1,6 persen pada kuartal pertama dan lebih buruk dari perkiraan pasar untuk kenaikan 0,3 persen.
Ekonomi AS telah berkontraksi untuk kuartal kedua berturut-turut dan mencapai aturan praktis yang diterima secara luas untuk resesi, yang mendukung emas.
Ekonomi AS sedang menuju resesi dan selama Wall Street percaya The Fed akan memberikan laju pengetatan yang lebih lambat, emas akan mulai melihat aliran safe-haven lagi.
"Risiko terbesar emas adalah ekonomi tetap kuat dan The Fed mungkin perlu lebih agresif dengan kenaikan suku bunga," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (28/7/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS dalam pekan yang berakhir 23 Juli turun 5.000 menjadi 256.000 dari 261.000 pada minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 1,268 dolar AS atau 6,82 persen, menjadi ditutup pada 19,868 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 40 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 876,80 dolar AS per ounce.
Load more