Menurut Moya, emas mendapat dorongan hari ini dari aliran safe-haven karena saham melemah dan dolar melemah. "Jika inflasi mereda sedikit lebih dari yang diperkirakan, emas dapat bergerak menuju wilayah 1.850 dolar AS. Risiko geopolitik tetap tinggi dan itu bisa membuat emas tetap didukung di atas 1.800 dolar AS hingga akhir tahun."
Emas mendapat dukungan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (9/8/2022) bahwa produktivitas pekerja nonpertanian AS turun 4,6 persen setiap tahun pada kuartal kedua, penurunan paling tajam secara tahunan sejak 1948.
Sementara itu, laporan produktivitas menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja per unit AS meningkat 10,6 persen pada kuartal kedua, lebih buruk dari yang diperkirakan.
Namun demikian, Federasi Nasional Bisnis Independen melaporkan pada Selasa (9/8/2022) bahwa Indeks Optimisme Bisnis Kecil naik ke 89,9 pada Juli dari 89,5 di bulan sebelumnya, sedikit membatasi pertumbuhan emas.
Investor juga menunggu rilis indeks harga konsumen (IHK), pengukuran utama inflasi lainnya, pada Rabu waktu setempat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September merosot 13,2 sen atau 0,64 persen, menjadi ditutup pada 20,482 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober tergelincir 5,4 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 933 dolar AS per ounce.
Load more