Jakarta - Lembaga pemeringkat Nielsen Indonesia mencatat pada semester 1/2022 belanja iklan mencapai Rp135 triliun atau naik tujuh persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp127 triliun.
Pertumbuhan itu masih didorong oleh belanja iklan pada media televisi yang mendominasi sebesar 79,7 persen. Lalu, pada media digital sebesar 15,2 persen, cetak 4,8 persen dan radio 0,3 persen.
Director Client Lead Nielsen Indonesia Selly Cahyani Putri mengatakan kenaikan ini menandakan bahwa sektor industri mulai mengalami pemulihan pasca pandemi COVID-19.
"Semester pertama tahun 2022 ini, bisa dikatakan bahwa pengiklan sudah mulai menunjukkan rasa percaya diri untuk beriklan. Hal ini menunjukkan bahwa industri mulai pulih pascapandemi," ujar Selly dalam acara Nielsen Press Club di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Ia mengatakan pertumbuhan itu masih didorong oleh belanja iklan pada media televisi yang mendominasi sebesar 79,7 persen. Lalu, pada media digital sebesar 15,2 persen, cetak 4,8 persen dan radio 0,3 persen.
Menurut dia, semester I tahun ini belanja iklan pada media televisi naik sebesar 8 persen dan media digital naik 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, media cetak dan radio masing-masing secara berurutan turun sebesar 6 persen dan 13 persen.
"Jadi, delapan persen kenaikan iklan TV ini lebih didorong karena kenaikan rate card yang sebesar tujuh persen," ujar Selly.
Load more