Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) surplus 2,4 miliar dolar AS (US$ 2,4 miliar) pada kuartal II 2022, yang menopang terjaganya ketahanan eksternal.
Kinerja NPI tersebut meningkat setelah mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS pada kuartal sebelumnya.
“Peningkatan kinerja NPI tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2022 mencapai 136,4 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
BI juga mencatat transaksi berjalan surplus sebesar 3,9 miliar dolar AS atau 1,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2022, naik signifikan dari capaian surplus pada kuartal sebelumnya 0,4 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB.
Kinerja transaksi berjalan tersebut terutama didukung oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas beriringan dengan harga komoditas global yang tetap tinggi.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat, dipengaruhi oleh kenaikan impor merespons peningkatan permintaan seiring dengan kenaikan mobilitas masyarakat, serta tingginya harga minyak dunia.
Load more