Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan harga telur ayam dapat kembali normal dalam dua pekan ke depan dengan upaya menstabilkan permintaan dan meningkatkan produksi.
Seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis pekan lalu, Zulhas, sapaan akrabnya, menjelaskan kenaikan harga telur dalam beberapa terakhir karena melonjaknya permintaan, sementara suplai atau produksi tidak memadai.
“Mudah-mudahan paling lambat dua minggu sudah normal telur ayam. Walaupun itu juga nanti akan kita tambah ayam untuk petelur itu,” katanya.
Salah satu faktor penyebab meningkatnya permintaan telur, kata Zulhas, adalah program bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat dengan salah satu bantuannya adalah telur ayam. Karena pengadaan bansos itu, permintaan telur ayam melonjak di berbagai daerah.
“Ini rapel uangnya (uang bansos) tiga bulan agak banyak, jadi ada permintaan selama lima hari mendadak, pasar kurang pasokannya.. Biasa kalau pasokan kurang dikit, kaget, harga naik,” ujarnya.
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN) Alvino Antonio membenarkan jika penyebab harga telur ayam melonjak karena Bansos.
"Harga telur naik sejak hari Rabu tanggal 10 Agustus 2022, isunya karena ada bansos," katanya kepada tvonenews, Minggu (28/8/2022).
Alvino juga mengungkapkan jika harga telur saat ini dinikmati oleh peternak untuk memulihkan usahanya yang beberapa waktu itu banyak merugi karena anjloknya harga.
Load more