Jakarta - Akselerasi ekonomi dan keuangan digital, serta penguatan kerja sama oleh Indonesia di Asia Tenggara sejalan dengan peran Indonesia. “Hal itu sejalan dengan keketuaan Indonesia dalam G20 Tahun 2022, recover together recover stronger,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara di Jakarta, hari ini, Senin, 29 Agustus 2022.
Bank Indonesia hari ini menginisiasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara. Program ini diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. “Untuk QRIS saya minta agar bisa dikoneksikan antarnegara sehingga memudahkan UMKM kita, memudahkan dunia pariwisata kita,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Perry, KKP Domestik akan dapat memfasilitasi pembelian barang dan jasa dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, dengan skema pembayaran kartu kredit pemerintah yang prosesnya dilakukan secara domestik.
“Hal itu untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang penggunaan transaksi non tunai untuk belanja pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, dan penggunaan produk dalam negeri,” kata Perry.
Penerapan KKP domestik ini, dalam tahap awal dilakukan melalui interkoneksi QRIS yang sudah didukung 85 penyelenggara sistem pembayaran dengan 20,3 juta toko usaha atau merchant, sehingga bisa langsung diterapkan. “QRIS juga sudah dilakukan untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia, khususnya pelaku UMKM agar dapat bertransaksi secara digital," ujarnya.
Perry menjelaskan bahwa QRIS yang diluncurkan sejak Mei 2019, telah menjadi satu-satunya standar sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia. Para pengguna QRIS juga didominasi oleh pengguna dari UMKM. Selain QRIS, BI juga telah meluncurkan Standar Nasional Open API Indonesia dan infrastruktur sistem pembayaran ritel BI-Fast.
Tentang koneksi QRIS antarnegara, Indonesia telah mendapat komitmen dari empat negara ASEAN. Keempat Negara itu adalah Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Mereka siap mengkoneksikan sistem pembayaran dengan Indonesia.
“QR, fast payment, currency, ini kami akan sambungkan. Hari ini mulai dengan implementasi penuh dengan Thailand. QR Indonesia dengan QR Thailand sudah kami uji cobakan dan mulai hari ini implementasi penuh. Sehingga untuk transaksi pariwisata, perdagangan UMKM sudah bisa menyambungkan QR,” kata Perry.
Penerapan koneksi sistem pembayaran QR juga sudah diujicobakan dengan Malaysia sejak Januari 2022. Sedangkan dengan Singapura sedang difinalisasi. “Dalam waktu dekat dengan 5 negara kita bisa melakukan digitalisasi sistem pembayaran, cross border, QR, fast payment dengan pembayaran mata uang lokal, yang sekaligus mendukung pariwisata, UMKM, dan ekonomi keuangan digital secara nasional,” ujarnya.
Berdasarkan data BI, nilai transaksi QRIS dalam satu tahun mampu tumbuh 305,49 persen ke Rp4,52 triliun pada Februari 2022. Sementara itu, volume transaksi QRIS juga tumbuh 268,64 persen (year on year) ke 54,91 juta pada Februari 2022. (HW)
Load more