Semarang, Jawa Tengah - Provinsi Jawa Tengah merealisasikan investasi pada semester 1 2022 ini sebesar Rp 39,19 triliun dari target Rp 65,54 triliun. Dari capaian tersebut, tenaga kerja yang terserap sebanyak 116.067 orang dengan jumlah proyek mencapai 8.298 unit.
Rinciannya, realisasi Non UMK berdasarkan LKPM sebesar Rp. 27,02 triliun dan realisasi UMK sejumlah Rp. 12,17 triliun.
"Dari angka tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap pada semester satu 2022 sebanyak 116.067 orang dengan jumlah proyek mencapai 8.298," jelasnya di Semarang, Selasa (30/8/2022).
Ia menambahkan, tenaga kerja yang terserap pada semester 1 2022, melebihi capaian tahun 2018 dan 2019. Penanaman Modal Asing (PMA), kata Ratna, lebih mendominasi investasi di Jateng. Tercatat realisasi PMA Rp. 16,30 triliun, sementara realisasi PMDN Rp. 10,72 triliun.
"Jepang menjadi negara yang paling banyak mendominasi investasi di Jateng dengan menanam modal USD 525.209,50. Angka itu setara 46,23 persen dari total investasi di Jateng semester 1 2022," ungkapnya.
Setelah Jepang, ada Korea Selatan dengan investasi USD 166.410,10 (14,65 persen), disusul dengan Singapura USD 85.183,70, Hongkong USD 60.850,40 dan Republik Rakyat Tiongkok USD 54.790,20.
Ratna menjelaskan, ada beberapa alasan investor menanamkan modal di Jateng. Selain ketersediaan infrastruktur, jumlah angkatan kerja juga menjadi pertimbangan.
"Iklim usaha kondusif didukung oleh sifat dan sikap pekerja asal Jawa Tengah yang baik. Ketersediaan angkatan kerja untuk memenuhi industri di Jateng. Dari jumlah 116.067 orang yang terserap, PMA mendominasi dengan 68.041 orang. Sementara PMDN menyerap 48.026 orang," jelasnya.
Load more