Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat, seiring pelaku pasar yang tengah menantikan arah kebijakan moneter bank sentral utama dunia.
Rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.885 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.907 per dolar AS.
"Rupiah menguat oleh koreksi pada dolar AS dari level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun. Pelaku pasar cenderung sideline menantikan lebih banyak petunjuk dari arah kebijakan bank sentral utama dunia dalam memerangi inflasi," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya karena pelaku pasar mencerna data ketenagakerjaan AS untuk Agustus.
Laporan pekerjaan AS menunjukkan ada penambahan 315.000 pekerjaan pada Agustus, atau sesuai estimasi konsensus dengan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen (yoy) atau di atas estimasi.
Namun dolar akan terus mendapat dukungan dari kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed). Pelaku pasar telah memperkirakan kemungkinan 75 persen The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan kebijakan September ini.
Lukman menyampaikan pelaku pasar juga mengantisipasi pertemuan Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) pada Kamis (8/9/2022) mendatang.
Load more