Harga Pertalite naik sebesar Rp2.350 per liter atau setara 30,7 persen dari sebelumnya Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, harga solar naik Rp1.650 per liter atau setara 32 persen dari sebelum Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan penyesuaian Pertamax adalah yang paling kecil hanya naik Rp2.000 per liter atau setara 16 persen dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Pemerintah mengklaim kenaikan harga minyak mentah dunia telah membuat anggaran energi tahun ini naik tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun, sehingga menaikkan harga jual BBM menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan APBN.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengklaim sejak pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Biosolar, dan Pertamax, pola konsumsi masyarakat terhadap BBM bersubsidi telah mengalami sedikit penurunan.
Ia berharap masyarakat lebih cerdas dalam mengonsumsi energi dengan memilih BBM beroktan tinggi, ketimbang mengonsumsi BBM beroktan rendah. Selain baik untuk lingkungan, perubahan pola konsumsi itu juga baik untuk mewujudkan subsidi tepat sasaran kepada masyarakat tidak mampu.
"Kami melihat setelah kenaikan harga sedikit penurunan. Kalau kami melihatnya adalah memang dari sisi demand dan sisi penggunaan harus dilakukan penghematan energi. Kami berharap masyarakat lebih smart dalam menggunakan energi," kata Nicke. (ant/ito)
Load more