”Itu masih satu gerai saja, belasan gerai lain yang memang punya ciri khas dan keunikannya masing-masing juga diserbu pembeli dan omzet mereka naik dua kali lipat pada hari kedua,” kata dia, Senin (12/9/2022).
Andre mengatakan, tingginya nilai transaksi pada Pekan UMKM Kudus ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kudus kini sedang bangkit dari keterpurukan ekonomi di pandemi Covid-19.
Tingginya nilai transaksi pada kesempatan kali ini juga diharapkan bisa menjadi titik tumpu kebangkitan UMKM Kudus yang sebelumnya juga meredup karena adanya pandemi Covid-19.
”Kami ucapkan terima kasih pada PT Sukun Wartono Indonesia yang telah menginisiasi kegiatan yang sangat bermanfaat bagi UMKM dan masyarakat Kudus ini,” tandasnya.
Pihak penyelenggara berencana menjadikan even ini sebagai even tahunan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Panitia HUT ke-75 tahun PT Sukun Wartono Indonesia, Deka Hendratmanto saat penutupan Pekan UMKM Kudus 2022 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
”Kami dari panitia berharap akan ada even kedua, even ketiga dan seterusnya, akan kami evaluasi kembali dan kami harap ini bisa menjadi even tahunan perusahaan dan bisa semakin bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Kudus,” ucap Deka.
Diketahui dalam Pekan UMKM Kudus, selain produk fashion, furniture dan kuliner, beragam produk UMKM lainnya juga dipamerkan dengan konsep layaknya bazar kreasi. Dengan total stand berjumlah 75 buah dari tiga kabupaten yakni Kudus, Pati dan Jepara. Produk yang dijual di antaranya makanan khas, kerajinan tangan, batik tulis, batik ecoprint, lukisan, hingga produk hasil karya penyandang disabilitas. (Gml/Dan)
Load more