Jakarta - Pemerintah negara-negara G20 dalam Pertemuan Sustainable Finance Working Group (SFWG) keempat di Bali, fokus menghasilkan rancangan final Laporan Keuangan Berkelanjutan G20 tahun 2022 atau G20 Sustainable Finance Report yang akan menjadi deliverable utama SFWG tahun ini.
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Dian Lestari yang mewakili Presidensi G20 Indonesia, menyampaikan optimism, bahwa puncak pertemuan SFWG akan menghasilkan laporan yang dapat meningkatkan partisipasi publik dan swasta dalam keuangan berkelanjutan.
“Komitmen kita dalam menjembatani perbedaan di antara anggota adalah kunci untuk menentukan jalan ke depan, serta memastikan semua dapat berperan dalam mendorong proses pemulihan dan menuju masa depan yang berkelanjutan, melalui semangat untuk Pulih Bersama, Bangkit Lebih Kuat," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu 28 September 2022.
Sementara itu, Direktur dan Kepala Grup Departemen Kebijakan Internasional Bank Indonesia Haris Munandar menggarisbawahi pentingnya kerangka transisi keuangan dan kredibilitas komitmen lembaga keuangan untuk mencapai target emisi net zero.
Pada penutupan pertemuan, Co-Chairs SFWG Larry Mc Donald, Deputi Asisten Sekretaris Kementerian Keuangan Amerika Serikat, dan , Penasihat Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Ma Jun mengucapkan terima kasih kepada Presidensi Indonesia tahun 2022 atas kesuksesan mencapai hasil-hasil yang diharapkan.
“SFWG telah melakukan serangkaian diskusi dan pekerjaan yang sangat penting tahun ini, menindaklanjuti penyusunan dasar Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan pada tahun 2021. Melalui serangkaian pembahasan serius tahun ini, para pemangku kepentingan dari negara maju dan negara berkembang di seluruh dunia lebih mampu dalam mengidentifikasi solusi menuju transisi hijau dan masa depan rendah karbon," kata Ma Jun.
Mendukung pernyataan itu, Larry Mc Donald pun menyampaikan terima kasih kepada Presidensi Indonesia dan seluruh anggota G20 atas kerja sama yang konstruktif selama setahun untuk memajukan agenda keuangan berkelanjutan. Ia juga menantikan bekerja sama dengan Presidensi India pada tahun 2023.
Pernyataan senada disampaikan Geetu Joshi, dari India, sebagai negara pemegang estafet Kepresidenan G20 berikutnya. Dia membahas pentingnya peran Presidensi Indonesia dalam melanjutkan prioritas agenda 2021, serta komitmen India untuk tetap melanjutkan mandat Presidensi Indonesia maupun Presidensi sebelumnya.
Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk mendukung transisi yang tertib, adil, dan terjangkau. Presidensi G20 Indonesia juga memastikan untuk mendorong tindakan kolektif dan mengembangkan praktik terbaik untuk memberikan hasil nyata dalam SFWG dalam mencapai Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs) dan Perjanjian Paris. (HW)
Load more