Yogyakarta - Pertemuan ketiga Sherpa G20 yang diselenggarakan untuk membahas rancangan Deklarasi Pemimpin G20 (Leaders Declaration). Pertemuan ini dipimpin bersama oleh Co-Sher pas G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi dan Dian Triansyah Djani.
Leaders’ Declaration merupakan komitmen dari para Pemimpin G20 terhadap upaya bersama dalam pemulihan ekonomi dan kesehatan pascapandemi Covid-19. Rancangan deklarasi berisikan substansi pembahasan prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni Arsitektur Kesehatan Global, Tranformasi Digital, dan Transisi Energi. Deklarasi juga membahas mengenai isu ketahanan pangan yang menjadi isu global saat ini.
Pertemuan juga meng-endorse concrete deliverables, sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia serta meningkatkan peran dan profil Indonesia pada forum G20, maka Presidensi G20 Indonesia mengenalkan pendekatan baru dalam menghasilkan concrete deliverables, yaitu proyek, program, atau inisiatif sebagai manfaat nyata dan bentuk konkret.
Proyek-proyek dimaksud sejalan dengan prinsip presidensi yaitu lead by examples bagi pembangunan yang berkelanjutan, riil, dan konkret dengan memanfaatkan kerja sama internasional yang melibatkan peran multi stakeholders. Melalui upaya percepatan realisasi deliverables proyek-proyek tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharap kan dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi legacy Indonesia bagi G20.
Dalam pembahasan selama pertemuan ketiga Sherpa G20 di Yogyakarta tersebut, semua negara hadir dan semua sepakat untuk mencari solusi dan jalan keluar atas berbagai isu dan permasalahan global.
Suasana pertemuan sangat kondusif, dengan semangat saling mendukung untuk mencari solusi bersama , dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan dan kepentingan yang ada. Terlihat komitmen yang kuat dari para Sherpa G20 untuk mendorong tercapainya konsensus di tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan G20. Para Sherpa sepakat untuk menegaskan dan melaksanakan komit men yang telah disepakati pada forum G20.
“Dalam pertemuan ini, kita dapat melihat komitmen bersama negara G20 untuk tetap satu, dengan menawarkan solusi bagi permasalahan global yang terjadi dewasa ini. Krisis energi, kelangkaan dan kenaikan harga pangan, inflasi, hingga keberlanjutan pemulihan pasca COVID-19 merupakan isu yang tidak hanya dihadapi negara G20. Isu tersebut juga berpengaruh bagi negara berkembang dan negara rentan.
Para Sherpa menunjukkan komitmen nyata untuk menguatkan kredibilitas G20 bagi masyarakat global”, ungkap Co Sherpa Edi Prio Pambudi di Yogyakarta, Kamis 29 September 2022.
Pembahasan materi Leaders’ Declaration selama beberapa hari pada pertemuan ketiga Sherpa G20 yang berjalan lancar ini, tidak terlepas dari strategi pembahasan yang dimulai dari beberapa isu yang relative mudah dan bisa diterima oleh semua negara, diikuti dengan berbagai pertemuan bilateral untuk melakukan lobby dan pendekatan dengan beberapa negara kunci untuk dapat tercapai kesepahaman dan kesepakatan.
Sebagai tindak lanjut, untuk pembahasan lebih lanjut di tingkat teknis dan membahas secara lebih detail substansi Leaders’ Declaration, akan dilanjutkan melalui pertemuan intersesi secara virtual, yang dijadwalkan akan dilakukan tiga kali selama bulan Oktober 2022 ini, sebelum dilakukan finalisasi pada Pertemuan keempat Sherpa G20 di Bali pada bulan November 2022, menjelang pelaksanaan KTT G20. (rul)
Load more