Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan melemah, menyusul turunnya cadangan devisa Indonesia pada September 2022.
Rupiah ditutup melemah 63 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp15.251 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.188 per dolar AS.
"Rupiah melemah oleh sentimen risk off di pasar pada awal perdagangan dan melemah lebih lanjut setelah data menunjukkan cadangan devisa Indonesia yang kembali turun dan lebih rendah dari ekspektasi pasar," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2022 tetap tinggi, namun menurun menjadi sebesar 130,8 miliar dolar AS dari posisi pada akhir Agustus 2022 sebesar 132,2 miliar dolar AS.
Penurunan posisi cadangan devisa pada September 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Adapun pergerakan dolar AS sendiri cukup datar hari ini, dengan pelaku pasar cenderung wait and see menantikan data tenaga kerja AS NFP malam ini," ujar Lukman.
Data Penggajian Non-Pertanian AS (NFP) untuk September akan dirilis pada Jumat waktu setempat, dengan para ekonom memperkirakan angka utama 250.000 pekerjaan baru, dibandingkan dengan 315.000 pada Agustus.
Load more