Jakarta - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore masih lanjut melemah dipimpin saham-saham dari sektor teknologi.
"Indeks saham di Asia sore ini ditutup turun tertekan oleh sinyal bahwa Tiongkok tidak berencana untuk segera melonggarkan kebijakan lockdown, sementara penguatan nilai tukar dolar AS dan guncangan di pasar obligasi Inggris mengguncang sentimen investor," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Surat kabar resmi milik Partai Komunis Tiongkok memberi peringatan bahwa Pemerintah Tiongkok tetap akan mempertahankan kebijakan lockdown COVID-19 yang ketat untuk menghindari kehilangan kendali atas penularan virus COVID-19.
Investor juga mempersiapkan diri menghadapi rilis data inflasi AS dan musim laporan keuangan kuartal III 2022.
Kekhawatiran mengenai inflasi menekan kinerja pasar saham seiring dengan tingkat inflasi yang tetap tinggi berujung pada konsumen mengurangi belanja mereka dan bank sentral AS The Federal Reserve bersama bank-bank dunia utama di dunia menaikkan suku bunga acuan yang diperkirakan dapat memperlambat aktivitas ekonomi.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) Selasa (11/10) juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,7 persen dari proyeksi sebelumnya, 2,9 persen pada Juli.
Load more