Jakarta - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (12/10/2022), mencatat kerugian untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris terpangkas lagi 0,25 persen atau 14,73 poin menjadi menetap di 5.818,47 poin.
Sementara itu, Saham-saham Jerman juga berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (12/10/2022), memperpanjang penurunan untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergelincir 0,39 persen atau 47,99 poin menjadi menetap di 12.172,26 poin.
Sedangkan saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (12/10/2022), membukukan kerugian untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,86 persen atau 59,08 poin menjadi menetap di 6.826,15 poin.
(Ilustrasi Bursa Saham Prancis. Sumber: ANTARA)
Saham-saham Prancis mencatat kerugian untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris terpangkas lagi 0,25 persen atau 14,73 poin menjadi menetap di 5.818,47 poin.
Indeks CAC 40 merosot 0,13 persen atau 7,35 poin menjadi 5.833,20 poin pada Selasa (11/10/2022), setelah tergelincir 0,45 persen atau 26,39 poin menjadi 5.840,55 poin pada Senin (10/10/2022), dan jatuh 1,17 persen atau 69,48 poin menjadi 5.866,94 poin pada Jumat (7/10/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks CAC 40, sebanyak delapan saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 31 saham menderita kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Carrefour SA, sebuah perusahaan operator supermarket, hypermarket, cash and carry store, dan situs web e-commerce menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya merosot 2,16 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Prancis Unibail-Rodamco-Westfield SE yang kehilangan 1,99 persen, serta perusahaan yang menawarkan jasa konstruksi, mengembangkan real estat, layanan komunikasi seluler, memproduksi program televisi dan film, dan mengelola utilitas Bouygues SA jatuh 1,88 persen.
Sementara itu, LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE, umumnya dikenal sebagai LVMH, sebuah perusahaan multinasional dan konglomerat Prancis yang berspesialisasi dalam barang-barang mewah terangkat 1,87 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan aksesori dan pakaian mewah pribadi Hermes International SCA terdongkrak 1,82 persen, serta perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis Alstom SA menguat 0,74 persen.
(Ilustrasi Bursa Saham Jerman. Sumber: ANTARA)
Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (12/10/2022), memperpanjang penurunan untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergelincir 0,39 persen atau 47,99 poin menjadi menetap di 12.172,26 poin.
Indeks DAX 40 tergerus 0,43 persen atau 52,69 poin menjadi 12.220,25 poin pada Selasa (11/10/2022), setelah turun tipis 0,06 poin atau 0,00 persen menjadi 12.272,94 poin pada Senin (10/10/2022), dan jatuh 1,59 persen atau 197,78 poin menjadi 12.273,00 poin pada Jumat (7/10/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks DAX 40, sebanyak 14 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 26 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen Indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi Indeks DAX 40.
Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat Jerman mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 5,51 persen.
Disusul oleh saham perusahaan induk industri perangkat medis multinasional Jerman Siemens Healthineers AG yang anjlok 4,76 persen, serta perusahaan industri kimia yang menjual dan mendistribusikan bahan kimia industri dan khusus serta mengembangkan dan menyiapkan senyawa kimia tertentu Brenntag SE kehilangan 3,03 persen.
Di sisi lain, BASF SE, sebuah perusahaan industri kimia terbesar di dunia asal Jerman menguat 1,62 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman Bayer AG terangkat 1,61 persen, serta perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG bertambah 1,56 persen.
Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (12/10/2022), membukukan kerugian untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,86 persen atau 59,08 poin menjadi menetap di 6.826,15 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 1,06 persen atau 74,08 poin menjadi 6.885,23 poin pada Selasa (11/10/2022), setelah tergelincir 0,45 persen atau 31,78 poin menjadi 6.959,31 poin pada Senin (10/10/2022), dan menyusut 0,09 persen atau 6,18 poin menjadi 6.991,09 poin pada Jumat (6/10/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan operator jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion PLC anjlok 10,32 persen, serta perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Persimmon PLC tergelincir 6,18 persen.
Sementara itu Rentokil Initial LC, sebuah perusahaan yang menyediakan manajemen fasilitas yang terintegrasi penuh dan layanan dukungan penting bagi pemerintah dan organisasi sektor komersial terdongkrak 2,64 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang meningkat 1,95 persen, serta perusahaan multinasional Inggris yang memproduksi dan menjual rokok, tembakau, dan produk nikotin lainnya British American Tobacco PLC menguat 1,25 persen. (ant/ito)
Load more