Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, melemah seiring pelaku pasar yang masih mengkhawatirkan kebijakan pengetatan moneter yang agresif dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
"Pergerakan IHSG pada hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen global dimana para pelaku pasar masih khawatir akan potensi pengetatan moneter The Fed yang agresif, setelah adanya rilis data PPI AS yang berada di angka 8,5 persen year on year," kata analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut Herditya, pelaku pasar juga masih menanti rilis data inflasi AS yang menurut konsensus masih berada di kisaran 8 persen secara tahunan.
Dibuka menguat, IHSG cenderung fluktuatif dan ditutup di zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bergerak variatif hingga akhirnya ditutup di teritori positif saat penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi di mana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 0,95 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor keuangan masing-masing minus 0,87 persen dan minus 0,67 persen.
Sedangkan tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen primer naik paling tinggi yaitu 0,95 persen, diikuti sektor energi dan sektor transportasi & logistik masing-masing 0,87 persen dan 0,67 persen.
Load more