Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tengah pekan ini.
"Rupiah sebenarnya masih dalam tekanan terutama dari domestik. Rupiah menguat tidak terlalu besar di tengah sentimen risk on dan melemahnya dolar AS," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Lukman, pelaku pasar juga masih mengantisipasi hasil RDG BI pada Kamis (20/10) yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga antara 25 basis poin (bps) hingga 50 bps.
"Untuk membendung tekanan pada rupiah, pasar mengharapkan setidaknya 50 bps untuk mengimbangi ekspektasi inflasi yang semakin tinggi," ujar Lukman.
RDG BI pada 21-22 September 2022 lalu memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 bps dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen.
Bank sentral juga meningkatkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 50 bps dari tiga persen menjadi 3,5 persen dan 4,5 persen menjadi lima persen.
Load more