Dia mengatakan, dahulu sopir angkutan batu bara dapat mengantarkan komoditas itu dari mulut tambang ke pelabuhan bongkar yang terletak di kawasan Talang Duku dalam waktu hanya sehari. Namun saat ini membutuhkan waktu satu sampai dua hari.
"Jadi otomatis untuk memenuhi target memang sulit bagi mereka, karena hambatan berada di angkutannya," kata Harry Endria.
Saat ini beberapa kabupaten penghasil batu bara terbesar yakni Kabupaten Sarolangun dan disusul beberapa kabupaten lainnya seperti Bungo, Tebo, Batang Hari, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung barat. (ant/ebs)
Load more