“Langkah Ini juga merupakan bagian dari pengendalian inflasi pangan. Seperti kita ketahui Oktober kemarin inflasi sudah mulai turun sebesar 0,11 persen, kita upayakan jangan sampai November dan Desember ini tren-nya kembali naik, untuk itu kami mengajak seluruh stakeholder pangan dapat bersinergi mendukung langkah pengendalian harga dan inflasi ini,” kata Arief.
Arief menyadari, pembentukan harga telur turut dipengaruhi kondisi harga pakan di mana salah satu komoditas yang mepengaruhinya adalah jagung.
Untuk itu, pihaknya turut meminta para petani dan produsen jagung menerapkan harga pembelian dan penjualan sesuai HAP Perbadan No. 5 Tahun 2022. Perbadan tersebut mengatur harga untuk jagung pipilan kering kadar air 15 persen, harga acuan pembelian di produsen di harga Rp4.200 per kg dan harga acuan penjualan di konsumen di harga Rp5.00 per kg.
Sementara itu, untuk harga acuan pembelian di produsen jagung pipilan kering kadar air 20 persen di harga Rp3.970 per kg, jagung pipilan kering kadar air 25 persen di harga Rp3.750 per kg, dan jagung pipilan kering kadar air 30 persen di harga Rp3.540 per kg.
Berdasarkan pantauan data Panel Harga Pangan NFA, per 16 November 2022, harga rata-rata nasional telur ayam ras di tingkat konsumen Rp27.673 per kg, sedangkan di tingkat produsen Rp23.430 per kg. (ant/ebs)
Load more