LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Fasilitasi Akses Pembiayaan UKM, KemenKopUKM Selamatkan CV Real Issue Dari Krisis
Sumber :
  • Istimewa

Fasilitasi Akses Pembiayaan UKM, KemenKopUKM Selamatkan CV Real Issue Dari Krisis

CV Real Issue, produsen tas kulit menjadi salah satu contoh UMKM yang mendapat berkah dari adanya program kredit usaha rakyat (KUR).

Sabtu, 19 November 2022 - 09:57 WIB

Denpasar - CV Real Issue, produsen tas kulit menjadi salah satu contoh UMKM yang mendapat berkah dari adanya program kredit usaha rakyat (KUR). Usaha yang dimiliki oleh Sany Kamengmau menjadi kian moncer setelah mendapatkan fasilitasi akses pembiayaan UKM oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Sany, pria kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengaku mendapatkan akses pembiayaan KUR Kecil yang difasilitasi oleh KemenKopUKM sebesar Rp500 juta. KUR kecil ini diklaimnya sebagai salah satu penyelamat utama dari krisis akibat pandemi Covid-19 sehingga usaha yang digeluti sejak tahun 2000 lalu tetap bertahan hingga saat ini. Bahkan kini order tas kulit hasil kreatifitasnya kebanjiran order dari Jepang dan Australia.

Sany menyatakan Covid-19 sempat membuat usahanya hampir gulung tikar lantaran orderan sepi dan modal usahanya tergerus untuk kebutuhan sehari-hari.

Beruntung bagi Sany lantaran upaya mengajukan akses pembiayaan kepada KemenKopUKM direspons cepat dan kemudian difasilitasi dengan salah satu bank BUMN penyalur KUR melalui kegiatan pendampingan akses pembiayaan UKM. Secara perlahan dengan modal KUR itu, Sany kembali bangkit dan menggenjot produksinya seiring orderan yang mulai terus mengalir.

Baca Juga :

"Saya dapat KUR dari BRI yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp500 juta. Pembiayaan itu sangat penting dan berarti bagi kami. Dana itu kami gunakan untuk belanja bahan baku, membayar ongkos kerja/gaji dan untuk mempersiapkan modal kerja orderan berikutnya," ucap Sany saat ditemui di rumah produksi sekaligus kantornya di Badung, Bali pada Rabu (9/11/22).

Dikatakan Sany bahwa produk tas kulitnya tersebut diorder oleh pembeli langsung (direct buyer) asal Jepang dan Australia. Dalam sebulan order dari Jepang rata-rata 300 - 400 buah tas. Buyer asal Jepang ini menjadi pelanggan utamanya sejak tahun 2003. Sementara order dari buyer Australia rata-rata dalam dua bulan sebanyak 100 buah tas. 

Sany mengaku sempat mencapai peak season pada tahun 2007-2017 dengan mengekspor tas kulit ke Jepang hingga 4.000 buah setiap bulannya. Namun sejak Covid-19, orderan turun drastis sehingga terpaksa Sany harus memangkas jumlah tenaga kerjanya. Saat ini jumlah tenaga kerja yang masih dipertahankan sebanyak tujuh orang.

"Jumlah tenaga kerja sebelum Covid itu sekitar 30 orang, tapi setelah Covid-19 sementara baru bisa mempekerjakan tujuh orang, tapi kami sesuaikan dengan pesanan. Kalau ada peningkatan pesanan kita bisa tambah tenaga kerja," ulas Sany sambil memperlihatkan para tenaga kerjanya menyelesaikan pesanan.

Sany berharap kedepan dengan dukungan pemerintah melalui fasilitasi dari KemenKopUKM, usahanya bisa kembali meraih masa emasnya. Untuk itu Sany berharap ada program lain seperti bantuan perluasan akses pasar hingga dukungan penguatan SDM tenaga kerjanya. Dengan begitu tas kulit hasil tangan manis dari para karyawannya bisa diterima di pasar luar negeri selain Jepang dan Australia.

"Kami berharap bisa mendapat akses yang lebih mudah dan lebih luas untuk bisa memasarkan produk kami ke negara lain seperti UK (United Kingdom), Eropa dan Amerika. Kami juga berharap sekali, bisa diikutkan dalam kesempatan pameran di luar atau di dalam negeri khususnya yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM," tukas Sany.

Kendala Produksi CV Real Issue
Dalam menjalankan bisnisnya, Sany mengakui tidak lepas dari kendala dan rintangan. Namun tekad dan semangat yang kuat kendala tersebut berhasil diatasi sehingga usahanya tetap eksis hingga hari ini.

Menurutnya salah satu kendala yang dihadapi adalah jadwal yang ketat dari buyer terutama Jepang. Etos kerja yang besar dan disiplin yang kuat dari buyer Jepang tersebut menuntutnya harus menyesuaikan diri. 

Padahal dalam memproduksi satu item tas kulit saja dibutuhkan ketelitian dan kejelian yang tinggi agar tidak ada kesalahan. Hal itu mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian satu produk lebih lama.

"Kerja dengan orang Jepang itu sangat sulit sebab menuntut kita disiplin tinggi, dia juga mengedepankan kualitas tinggi. Awal mula sulit tapi motivasi saya kuat untuk membuat produk yang bagus dan sesuai dengan standar yang dia inginkan," tutur Sany.

Kendala lain yang pernah dihadapi selain faktor modal kerja adalah uji sampel yang butuh waktu lama. Menurutnya buyer dari Jepang tersebut kerap mengirimkan desain model tas dalam bentuk sketsa. Dari desain itu, Sany harus berpikir keras untuk menerjemahkannya menjadi produk. Beberapa kali, lanjut Sany, sampel yang dibuatnya mendapatkan catatan dari buyer sehingga produk sampel tersebut harus bolak-balik dikirim ke buyer. 

"Sampel itu dibuat berulang kira - kira sampai enam bulan sampai barang itu bisa masuk sesuai standar pasar yang diinginkan Jepang. Kadang mengartikan desain dengan mewujudkan dalam produk jadi itu berbeda," sambung Sany.

Meski penuh dengan tantangan, Sany Kamengmau menjadi salah satu contoh pelaku UKM yang patut dijadikan kiblat oleh pelaku UKM lainnya di Indonesia. Pasalnya Sany sangat taat terhadap kewajiban pajak. 

Komitmennya untuk patuh dalam membayar pajak ini dianggapnya sebagai salah satu timbal baliknya terhadap negara yang sudah membantu membangkitkan usahanya yang sempat terpuruk akibat Covid-19.

"Kita juga menjadi pembayar pajak yang taat. Dalam setahun rata-rata kami membayar pajak itu hingga Rp20 juta. Kami tidak bisa merekayasa atau memanipulasi pajak sebab petugas pajak itu gampang sekali mengecek dan menghitung jumlah pajak kami dari produk yang kami ekspor itu," ungkapnya.

Siap Garap Pasar Domestik

Sany menambahkan punya rencana untuk menggarap pasar domestik. Namun yang utama adalah pemenuhan pasar ekspor ke Jepang dan Australia yang sudah lama menjadi pelanggan. Untuk pasar domestik direncanakan akan digarap melalui pasar digital atau online. Produk-produknya akan dipasarkan melalui platform digital. Selama ini dia belum terlalu aktif memasarkan di pasar domestik karena kewalahan untuk memenuhi pasar ekspor.

"Pasar domestik memang kami punya rencana untuk bisa masuk ke pasar lokal. Kami harap tahun depan bisa mulai launching untuk produk pasar lokal. Kami yakin bisa mendapat pasar tersendiri, karena kami punya ciri khas sendiri yang tidak dimiliki produk lain," ucap Sany.

Menurutnya, pasar domestik ini masuk dalam rencana jangka pendek yang akan mulai digarap serius di tahun depan. Saat ini Sany bersama istrinya sedang mempersiapkan untuk menyasar konsumen dalam negeri dengan membangun tempat untuk menampilkan produknya (showcase) sambil mempersiapkan infrastruktur untuk menggarap melalui digitalisasi. Sementara untuk jangka panjangnya, Sany menargetkan penambahan pasar ekspor lain selain pasar tradisional yang sudah bermitra sejak lama.  

"Jangka panjangnya kami berniat meningkatkan produksi, saya juga berharap Covid segera berlalu karena sebenarnya peluangnya sangat besar untuk usaha yang kami geluti ini terutama untuk diekspor," lanjut Sany.

Dengan target jangka pendek dan jangka panjang ini, Sany berharap perusahaan kecil yang sudah lama dibangunnya ini kedepan bisa semakin banyak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. 

Dia bermimpi suatu saat usahanya semakin maju sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal. Dengan begitu secara tidak langsung, Sany bisa membantu ekonomi masyarakat sekitar.

"Harapan saya ke depan, saya bisa meningkatkan produksinya karena dengan begitu saya bisa membantu lebih banyak  merekrut pekerja, bisa membantu supplier kulit dan supplier aksesoris. Alhamdulillah berkat usaha ini kami bisa berkontribusi kepada lingkungan," pungkasnya.

Kilas Balik CV Real Issue

Sany Kamengmau tidak menyangka tekad untuk memperbaiki ekonominya dengan nekad belajar bahasa asing menjadi jalan mengubah nasibnya. Dari semula yang hanya bekerja sebagai Satpam di sebuah hotel di Bali, kini berbalik menjadi bos tas kulit kualitas ekspor.

Dia menceritakan bahwa bahasa menjadi salah satu pintu masuk baginya untuk mendapat kesempatan hidup lebih baik. Oleh sebab itu setelah mendapat gaji bulanan dari tempatnya bekerja, dia membeli kamus bahasa Jepang dan Inggris serta buku-buku lainnya. Secara otodidak dia terus belajar berbahasa asing tersebut. 

Selang beberapa waktu, akhirnya Sany mampu berbahasa Jepang dan Inggris meski terbatas. Dari situ, setiap mendapatkan tamu, Sany mencoba menjalin komunikasi yang baik sambil melatih keterampilan berbahasa asing. Dari situlah Sany mendapatkan "juragan" dari Jepang sehingga dia mendapatkan kepercayaan untuk membantu bisnisnya yang ada di Indonesia.

"Saya waktu itu bantu-bantu mencarikan souvernir dan lainnya termasuk membantu bisnis pakaian di Bali. Dari situ lama -lama saya ada ide untuk bikin tas kulit, nah Juragan saya ini membantu saya bagaimana membuatnya dan akhirnya saya kembangkan sehingga bisa memenuhi spesifikasi tas sesuai permintaannya," cerita Sany.

Dari semula yang hanya membantu bisnis orang Jepang di Indonesia, akhirnya karena kedekatan emosional dan kepercayaan yang tinggi, Sany diberikan tanggung jawab yang lebih besar untuk membantunya memenuhi permintaan tas kulit. 

Seiring waktu berjalan, kepercayaan dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya bertambah lagi. Itulah alasannya Sany memutuskan membuat CV dengan dibantu beberapa karyawan di awal berdirinya.

"Usaha saya ini di bidang kerajinan kulit di bidang tas. Sudah saya gelutin sekitar sekitar 22 tahun dimulai sejak tahun 2000 hingga saat ini," ucapnya. (ree)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jelang Hari Pencoblosan di Pilkada Serentak 2024, Semua Warga Indonesia Diingatkan Jaga Kedamaian

Jelang Hari Pencoblosan di Pilkada Serentak 2024, Semua Warga Indonesia Diingatkan Jaga Kedamaian

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengingatkan ke semua pihak soal pentingnya menjaga kedamaian selama Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Kepala BP Batam Tinjau Proyek Infrastruktur, Pastikan Masyarakat Dapat Segera Menikmati

Kepala BP Batam Tinjau Proyek Infrastruktur, Pastikan Masyarakat Dapat Segera Menikmati

Kepala BP Batam Muhammad Rudi meninjau progres dan kesiapan penyelesaian sejumlah proyek penting pada Minggu pagi (24/11/2024), usai masa cuti di luar tanggungan negara berakhir.
Mentorbox.id: Platform Pelatihan Inovatif untuk Generasi Siap Kerja

Mentorbox.id: Platform Pelatihan Inovatif untuk Generasi Siap Kerja

Dalam era globalisasi dan digitalisasi, kebutuhan akan tenaga kerja kompeten semakin meningkat. Menjawab tantangan ini,
Mentan Ajak Pemuda Wanam Bertani Modern Agar Kian Sejahtera

Mentan Ajak Pemuda Wanam Bertani Modern Agar Kian Sejahtera

Dalam kunjungan kerjanya di Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para pemuda untuk mengadopsi pertanian modern dalam budi daya pertanian.
Diduga Oleng saat Mengemudi, Dua Truk Adu Moncong hingga Terbakar di Probolinggo

Diduga Oleng saat Mengemudi, Dua Truk Adu Moncong hingga Terbakar di Probolinggo

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Profesor Hamka, Kelurahan Sumberwetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo.
DPR Minta Aparat TNI Tak Gampang Terpancing Emosi karena Perilaku Rakyat

DPR Minta Aparat TNI Tak Gampang Terpancing Emosi karena Perilaku Rakyat

“Saya berharap betul TNI sebagai pelindung rakyat betul-betul tidak mudah terpancing emosinya dikarenakan perilaku rakyat,” ujar Anggota Komisi I DPR, Sukamta.
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer, akui kagum dengan performa Calvin Verdonk saat membela Timnas Indonesia dalam laga Jepang bersama Koki Ogawa, ia bilang..
Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris menyebut ada lima pemain Timnas Indonesia yang saat ini sedang naik daun di Eropa, termasuk salah satunya pernah bermasalah dengan Shin Tae-yong.
Selengkapnya
Viral