“Kita melihat pertumbuhan sampai akhir tahun masih optimistis, walaupun begitu, kita harus tetap waspada. Atas dasar itu, kami mencoba melakukan prognosis (perkiraan),” ujar Neil.
Ia memaparkan realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2022 ditopang oleh PPh non migas sebesar Rp784,4 triliun atau 104,7 persen target, PPN & PPnBM sebesar Rp569,7 triliun atau 89,2 persen target, PPh migas sebesar Rp67,9 triliun atau 105,1 persen target), serta PBB dan pajak lainnya sebesar Rp26,0 triliun atau 80,6 persen target.
Beberapa sektor dengan kontribusi terbesar yakni industri pengolahan 29,4 persen dan tumbuh 43,7 persen, perdagangan 24,8 persen dan tumbuh 64,4 persen, jasa keuangan dan asuransi 10,6 persen dan tumbuh 15,2 persen, pertambangan 8,5 persen dan tumbuh 188,9 persen, dan sektor konstruksi dan real estate 4,0 persen dan tumbuh 3,0 persen, ujar Neil.
Load more