"Kondisi ini menggambarkan APBN bekerja sangat keras melindungi masyarakat melalui belanja kementerian/lembaga dan non kementerian/lembaga," tambahnya.
Sementara itu, lanjut dia, realisasi pendapatan negara tercatat tumbuh 36,9 persen (yoy) dari Rp1.812 triliun, yang meliputi penerimaan perpajakan Rp1.927,4 triliun atau tumbuh 38,1 persen (yoy) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp551,1 triliun atau naik 33,2 persen (yoy).
Adapun penerimaan perpajakan meliputi penerimaan pajak Rp1.634,4 triliun atau tumbuh 41,9 persen (yoy) serta kepabeanan dan cukai Rp293,1 triliun atau naik 20 persen (yoy).
Dengan defisit yang rendah, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan realisasi pembiayaan anggaran pun turun drastis sebesar 28,5 persen menjadi Rp469,8 triliun dari Rp656,8 triliun.
Keseimbangan primer tercatat Rp129 triliun atau turun 145 persen (yoy) dari minus Rp286,7 triliun, serta terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) Rp232,2 triliun. (ant/ito)
Load more