Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) terus menurun dengan porsi saat ini hanya sebesar 14,8 persen dari sebelumnya 38,5 persen.
Pemerintah, kata Presiden, terus menjalankan reformasi struktural untuk memperkuat stabilitas perekonomian.
Presiden mengatakan dirinya setiap pagi selalu meminta data-data terbaru terkait perekonomian kepada jajaran menteri. Dia enggan hanya menerima pernyataan secara normatif tanpa ada bukti dan data konkret mengenai perbaikan ekonomi.
“‘Pak ini sudah lebih baik', ya angkanya berapa ? bukan ya, ya, ya. Angkanya saya minta dari berapa ke berapa, karena itu penting sekali,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, jika kepemilikan SBN dikuasai oleh investor asing maka nilai tukar rupiah akan rentan terkena volatilitas ketika ekonomi makro domestik terguncang.
Selain itu, kata Presiden, saat ini neraca transaksi berjalan Indonesia di kuartal III 2022 juga telah surplus 8,9 miliar dolar AS atau sebesar 0,9 persen Produk Domestik Bruto.
Load more