Jakarta - Rupiah hari Rabu (21/12/2022) sore ditutup naik 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp15.588 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.603 per dolar AS. Hal ini ditopang pelemahan indeks dolar AS.
"Dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya karena Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) mengejutkan pasar dengan perubahan kebijakan, membuka jalan bagi berakhirnya kebijakan moneter ultra-akomodatif negara itu," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam kajiannya di Jakarta.
Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS tercatat turun 0,04 persen ke level 103,92. Indeks dolar AS merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
BoJ mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol seperti yang diharapkan secara luas, tetapi juga memperluas kisaran fluktuasi imbal hasil obligasi pemerintah menjadi antara negatif 0,5 persen dan 0,5 persen dari kisaran negatif 0,25 persen hingga 0,25 persen.
Otoritas Moneter Jepang tersebut terpaksa melakukan intervensi untuk mendukung mata uangnya pada Oktober 2022 setelah penurunan tajam yen Jepang tahun ini, yang sebagian besar didorong oleh melebarnya kesenjangan antara suku bunga lokal dan AS.
Di sisi lain, kata Ibrahim, Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) lebih dekat untuk mengakhiri siklus pengetatannya daripada Bank Sentral AS, The Fed. Defisit neraca berjalan Inggris yang besar membuat poundsterling rentan dalam perlambatan global.
Untuk perdagangan besok, kurs Garuda diperkirakan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat dalam rentang Rp15.560 per dolar AS hingga Rp15.620 per dolar AS.
Load more