Jakarta - Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp15.663 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.633 per dolar AS. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah di tengah fokus pelaku pasar terhadap penurunan laju inflasi di Amerika Serikat.
"Pelaku pasar mempertimbangkan perilisan data ekonomi AS di hari Jumat lalu," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Pada akhir pekan lalu inflasi belanja konsumsi personal AS mencapai pertumbuhan 5,5 persen (yoy), lebih tinggi dari ekspektasi 5,3 persen (yoy), namun lebih rendah dari periode sebelumnya yang tumbuh 6,1 persen (yoy).
Investor terlihat fokus pada penurunan pertumbuhan inflasi, tidak peduli sejauh mana, karena telah memperkuat penurunan lebih lanjut dalam tekanan inflasi di AS.
Penurunan bertahap pada laju inflasi memperkuat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang akan lebih lambat tidak diragukan lagi. Sementara itu terdapat pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat European Central Bank (ECB).
Pelaku pasar mencerna pernyataan anggota Dewan Pemerintahan ECB yang juga Gubernur Bank Sentral Belanda Klaas Knot yang melihat lebih banyak pengetatan kebijakan saat ini hingga Juli 2023.
Sebelumnya pembuat kebijakan ECB menganjurkan bahwa bank sentral berbuat banyak dalam pengetatan kebijakan moneter.
Load more