Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore jatuh di tengah menguatnya bursa saham regional Asia.
IHSG ditutup melemah 159,4 poin atau 2,34 persen ke posisi 6.653,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 18,87 poin atau 2,03 persen ke posisi 909,66.
"Untuk pelemahan IHSG hari ini kami mencermati ada beberapa hal. Pertama adalah pelemahan harga komoditas minyak dunia dan beberapa waktu lalu batubara juga terkoreksi. Hal tersebut diakibatkan adanya rencana China untuk membuka kembali impor batu bara dari Australia," kata Analis Senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Sementara itu, lanjut Herditya, faktor yang mendorong pelemahan indeks yaitu sinyal hawkish bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), dalam kebijakan moneternya untuk beberapa waktu kedepan guna menurunkan angka inflasi sesuai target dua persen.
"Dengan adanya sinyal tersebut, maka nampaknya ada shifting aset dari pasar saham ke pasar obligasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya outflow di market sebesar Rp877 miliar per perdagangan kemarin," ujar Herditya.
Selain itu katalis negatif berikutnya bagi IHSG yakni adanya potensi resesi dan perlambatan ekonomi global, di mana proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) untuk 2023 hanya sebesar 2,7 persen dibandingkan 3,2 persen pada 2022.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah sampai penutupan perdagangan saham.
Load more