"Jadi memang sangat besar (keuangan BPJS Kesehatan, red.) kalau dibandingkan kementerian lain, ini bisa melebihi dan jadi persoalan tersendiri, karena ini dana milik peserta," katanya.
Peningkatan dana tersebut, kata Ghufron, juga diiringi dengan pertambahan kepesertaan yang saat ini sudah hampir 250 juta atau hampir 90 persen lebih dari populasi Indonesia.
Jumlah pemanfaat layanan juga terus menerus meningkat. Pada 2014 hanya 92,3 juta pengguna, pada 2021 meningkat 392 juta pengguna, dan 2022 meningkat 502 juta lebih pengguna layanan BPJS Kesehatan.
"Ini setara dengan sehari lebih dari satu juta pemanfaatan layanan BPJS Kesehatan," katanya.
Dalam acara yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasanugraha mengatakan layanan BPJS Kesehatan saat ini relatif lebih terjangkau untuk diakses masyarakat.
"Saya ingat dulu, bagaimana orang dulunya sangat susah atau sangat takut ke rumah sakit, karena siapa pun dia, mau miskin atau setengah kaya, cenderung akan jatuh miskin karena harus menjalani perawatan," katanya.
Semangat gotong royong dari peserta BPJS Kesehatan untuk mendanai perawatan, kata dia, berhasil mendobrak peningkatan permintaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Load more