Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan ke-IV 2022. Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, perhitungan perekonomian ini dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal ini disampaikan Margo dalam konferensi pers yang dilakukan secara hybird, pada Senin (6/2/2023).
“Perekonomian Indonesia tahun 2022 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9,” jelasnya.
Terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,31 persen.
“Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen,” kata dia.
Margo ungkapkan dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 19,87 persen. Kemudian, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 16,28 persen.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami peningkatan sebesar 5,01 persen year on year (yoy).
“Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,99 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,93 persen,” jelasnya.
Terakhir, ekonomi Indonesia triwulan IV-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,36 persen quarter-to-quarter (qtq).
“Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,56 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 30,13 persen,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022 povinsi di Pulau Jawa mewarnai struktur dan kinerja ekonomi Indonesia secara spasial dengan kontribusi sebesar 56,48 persen dan kinerja ekonomi mencatat pertumbuhan 5,31 persen cumulative-to-cumulative (c-to-c).(agr/chm)
Load more