Menurut Adriana, pertumbuhan tersebut disebabkan meningkatnya penumpang berangkat, barang muat dan jasa pengiriman baik darat, laut maupun udara, dikarenakan sudah dibukanya semua akses transportasi dan mulai longgarnya protokol kesehatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Selain itu lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tinggi lainnya, yaitu pertambangan dan penggalian sebesar 16,13 persen dan pengadaan listrik dan gas sebesar 6,73 persen,” ujarnya pula.
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Papua pada 2022 yang tercatat tumbuh 8,97 persen merupakan andil dari seluruh lapangan usaha, terutama lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Papua.
“Yakni lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang memberikan kontribusi sebesar 38,60 persen, kemudian konstruksi sebesar 13,75 persen, lalu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,30 persen,” katanya lagi
Dia menambahkan, perekonomian Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada 2022 mencapai Rp262,52 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 172,90 triliun.(ant/chm)
Load more