Jakarta - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang, Pamrihadi Wiraryo, menjelaskan harga beras di DKI Jakarta relatif terkendali di harga Rp10.175 per kilogram untuk jenis IR64 medium.
Harga yang stabil ini juga dipengaruhi oleh program pangan murah bersubsidi yang masih berjalan hingga saat ini.
Selain itu, dipastikan stok beras aman hingga bulan Ramadhan, apalagi pasar induk beras baru saja menerima pasokan beras dari Sumatera Selatan.
“Sampai Ramadhan masih lebih dari cukup. Kenapa? Karena saat ini stok sudah mencapai di atas angka 15 ribu ton di pasar induk beras Cipinan, lalu Food Station sendiri punya 6 ribu ton, ditambah di Bulog ada 40 ribu ton,” jelasnya.
Meski begitu, Pamrihadi mengatakan kebutuhan beras pada bulan Ramadhan justru sedikit berkurang karena kebutuhan masyaran konsumsi pangan juga berkurang.
Sementara untuk komoditas lain dipastikan bergejolak tinggi, sebab dalam satu hari semula makan tiga kali, namun saat puasa menjadi dua kali.
“Tapi untuk komoditas lain memang lebih tinggi, contohnya telur, ayam, daging. Tapi beras sendiri stabil atau cenderung berkurang, karena yang tadinya sehari makan tiga kali, karena puasa jadi dua kali,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya Station Pamrihadi Wiraryo angkat bicara terkait harga beras yang merangkak naik menjelang Ramadhan, pada Senin (6/2/2023).
Pamrihadi mengungkapkan bahwa jelang bulan ramadhan, harga beras diprediksi akan turun terus dengan perkiraan panen raya di akhir bulan Februari.
“Alhamdulillah pada bulan Ramadhan bersamaaan dengan rencana panen besar pada Februari, jadi kemungkinan pada bulan ramadhan justru beras akan turun terus, pada prinsipnya bulan ramadhan ini konsumsi beras tidak signifikan meningkat,” ujarnya.
Pamrihadi menambahkan, bahan yang justru akan diprediksi meningkat signifikan jelang bulan Ramadhan adalah telur hingga daging.
“Ya seperti ikan, daging ayam, telur, kalo beras relatif stabil kan orang puasa ya,” jelasnya. (ags/ebs)
Load more