Salatiga, Jawa Tengah -- Kota Salatiga dikenal memiliki aneka kekayaan kuliner yang cukup menggugah selera. Sebut saja wedang ronde, enting enting gepuk dan sate, ketiganya merupakan makanan yang wajib diicip jika berkunjung ke Salatiga. Selain itu, saat ini kota Salatiga memiliki satu lagi kuliner yang wajib dicoba jika ke Salatiga, yaitu singkong.
"Kampung Singkong" terletak di kelurahan Ledok, Kecamatan Argamalyo , Salatiga, dimana saat ini menjadi salah satu pusat oleh-oleh khas Salatiga khusus kuliner olahan singkong.
Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang meresmikan secara langsung "Kampung Singkong" merasa terkejut mendapati sebuah kampung yang bisa dirubah sedemikian rupa untuk menjadi sentra oleh-oleh kuliner khas, dimana semua kuliner yang disajikan menggunakan bahan dasar singkong.
" Saat saya datang saya kaget melihat tulisan kampung singkong, ini apa ini pikir saya. Tapi setelah tiba dan saya melihat aneka olahan singkong disini, sungguh luar biasa, mulai dari akarnya, batangnya, sampai daunnya semua bisa diolah dan menjadi aneka makanan yang enak dan bergizi. Hal ini tentunya bagus karena makanan selain mengenyangkan juga harus bergizi", Kata Syahrul Yasin Limpo.
Saat ini singkong olahan khas Salatiga menjadi primadona bagi para pecinta kuliner, baik warga salatiga maupun dari beberapa kota di Indonesia. Dalam satu hari lebih dari 6 ton singkong diolah menjadi aneka sajian makanan lezat khas "kampung Singkong".
" Saya yakin tempat seperti ini hanya ada satu diseluruh dunia. Berarti tempat ini sudah berhasil menembus Salatiga, menembus Jawa Tengah, tempat ini juga menembus Indonesia bahkan dunia. Bahwa hal ini belum hebat-hebat banget iya, karena masih menunggu Menteri Pertanian ikut bantu." Ungkap Syahrul.
"Namun meski demikian saya senang ada tempat seperti ini, saya minta kepada semua pihak termasuk pak Dirjen, Perbankan dan semua pihak agar membantu, sehingga kita bisa menciptakan sesuatu yang tidak ada di dunia lain, sehingga tempat ini menhadi satu satunya", ujar Menteri Pertanian.
Load more