Kediri, Jawa Timur - Seorang pria asal Kabupaten Kediri membuat sebuah kafe dengan konsep budaya dan wisata edukasi. Kafe tersebut didesain layaknya kehidupan pada zaman Kerajaan Kahuripan abad 10 Masehi, yang didukung dengan fasilitas seperti batuan kuno, lumpang dari berbagai masa.
Pria tersebut bernama Oyan Efendi warga Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Kafenya diberi nama Puri Keraton Kahuripan, yang berlokasi di komplek wisata alam Sumber Podang.
Pria yang karib disapa Oyan ini mengaku prihatin, karena banyak remaja yang datang ke kafe, hanya sekedar nongkrong sembari menikmati minuman kopi.
Dari situlah terbesit di pikiran Oyan untuk mendirikan sebuah kafe, dengan konsep budaya dan wisata, sekaligus menjadi sarana edukasi tentang Kerajaan Kahuripan. Kafe tersebut baru berdiri sejak satu bulan terakhir.
"Saya ini prihatin, dunia pendidikan kurang ada tentang sejarah. Lama-lama budaya ini akan hilang. Kemudian anak-anak sekarang nongkrong di kafe. Hanya sekedar ngopi. Kemudian muncul ide saya bikin kafe ini," kata lelaki 53 tahun ini.
Ketika masuk, pengunjung seolah langsung dibawa ke masa lampau. Sebab, mereka akan menemui sebuah gapura setinggi 9 meter yang terbuat dari batu bata yang didatangkan dari Trowulan, Mojokerto, yang menjadi ciri khas gapura pada masa itu. Setelah memasuki gerbang, pengunjung juga akan melihat sebuah patung Budha dengan posisi bersila diatas batu padma.
Oleh pemilik, kafe ini sengaja di konsep Kerajaan Kahuripan, agar masyarakat khususnya Kediri mengetahui sejarah kerajaan, yang pernah berdiri di daerah ini. Oleh karenanya terdapat aksesoris pendukung, seperti lumpang dan batu padma.
Selain itu, nantinya juga akan dibuat kolam yang dibentuk seperti sendang atau pada jaman kerajaan disebut patirtan.
"Nanti ada kolam renang konsep patirtan, yang mengingatkan Keraton Kahuripan tahun 1.009 masehi, setelah Kerajaan Medang Kamulan runtuh, diteruskan Prabu Airlangga," terangnya.
Selain lumpang, di kafe ini juga terdapat lesung dan pancuran yang airnya berasal dari sumber mata air di wilayah Kelir di Pegunungan Wilis yang terus mengalir kendati musim kemarau. Ke depannya, Oyan juga akan melangkapi kafe tersebut dengan foto - foto dan tulisan tentang sejarah Kediri. (Yusuf Saputro/rey)
Load more