Jakarta - Film Losmen Bu Broto akan tayang di bioskop pada 18 November 2021, sebuah film yang memperlihatkan suasana hangat sekaligus konflik sebuah keluarga.
Film yang menghadirkan suasana hangat dan rasa kekeluargaan pada Losmen yang dikelola oleh Bu Broto, Pak Broto, dan ketiga anaknya, Pur, Sri, dan Tarjo.
Sebuah masalah besar menimbulkan perpecahan, memperbesar bibit konflik yang sudah lama tertanam antara Bu Broto, Pur, dan Sri. Dengan Pak Broto terhimpit di tengah dan Tarjo yang harus menghadapi masalahnya sendiri, mampukah keluarga ini kembali ataukah Losmen Bu Broto akan selamanya kehilangan kehangatan khasnya?
"Lewat film 'Losmen Bu Broto', selain nostalgia, kita menampilkan konflik keluarga di masa sekarang dengan peran wanita yang kuat dan dilema yang dihadapinya. Para wanita di film ini, Bu Broto, Mbak Pur dan Jeng Sri menjadi topik sentral, hal ini tentunya menjadi sangat relevan dengan yang terjadi di masyarakat Indonesia," ujar Andi Boediman selaku produser "Losmen Bu Broto" melalui siaran resminya dikutip pada Selasa.
Dalam film tersebut juga diperlihatkan dengan jelas bagaimana Maudy Koesnaedi (Bu Broto), Mathias Muchus (Pak Broto), Putri Marino (Mbak Pur), Maudy Ayunda (Jeng Sri) dan Baskara Mahendra (Tarjo) menghidupkan lagi karakter-karakter yang awalnya diciptakan oleh Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing itu.
"Dari awal kita memang memilih aktor-aktris yang terbaik dan berpengalaman untuk menghidupkan dan memberikan napas baru pada karakter-karakter legendaris ini. Akting Maudy, Mathias Muchus, Putri Marino dan Baskara sangat-sangat memuaskan di film ini," kata Robert Ronny selaku produser.
Sebagai pemeran Bu Broto, Maudy Koesnaedi mengungkap tentang karakter serta konflik dengan anaknya Jeng Sri. Baginya, Bu Broto adalah sosok perempuan yang kuat.
"Bu Broto memiliki karakter yang kuat dan mandiri karena berperan untuk memimpin losmen dengan idealisme dan standar nilai keluarga Jawa" ujar Maudy.
Akan tetapi, sosok Bu Broto bertolak belakang dengan Pak Broto. Sang suami justru sangat hangat dan bisa menjadi teman para tamu.
"Pak Broto adalah seorang yang memiliki pribadi yang hangat dan ramah, dan selalu menjadi teman bicara para tamu Losmen," kata Mathias.
Pengambilan gambar seluruh film dilakukan di Yogyakarta dan sekitarnya. Film ini juga memperkenalkan destinasi wisata yang kaya dengan budaya jawa. (ant/mii)
Load more