Banyuwangi, Jawa Timur – Memasuki era new normal Kabupaten Banyuwangi, mulai menggerakkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satunya, menggelar pagelaran busana Banyuwangi Moslem Fashion Festival (BMFF). Kegiatan digelar di dermaga Yacht Marina Boom.
Karya busana yang ditampilkan seluruhnya hasil kreasi UKM lokal. Meski lokal, hasil kreasinya tak kalah bergengsi. Bahkan, memikat perhatian Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Total 54 busana muslim dengan desain modern.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini menunjukkan aktivitas ekonomi di daerah mulai bergerak seiring dengan levelisasi PPKM. Sektor UMKM sudah menggeliat yang indikatornya kredit UMKM di perbankan, seperti KUR di Banyuwangi sudah cukup baik,” kata Teten.
Dia berharap para pelaku usaha termasuk UMKM, harus sudah mulai menyiapkan diri, kembali menjalankan usahanya. Namun, tetap dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Ini keren sekali Banyuwangi Muslim Fashion Festival. Kita lihat karya-karya desainer muda yang tampil, saya suka," puji Teten.
Di tengah pandemi, belanja produk pakaian muslim turun 2,9 persen menjadi USD 268 miliar. Angka ini diprediksi akan pulih pada 2021 dan terus tumbuh di 2024, sekitar mencapai USD 300 miliar.
“Banyuwangi mulai meniup semangat berupa inovasi bidang industri kreatif fashion. Dan menariknya, event ini bukan hanya peragaan busana tapi dilakukan dengan pendekatan secara ekosistem yang utuh," pungkasnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan, pihaknya mengadakan pagelaran rancangan busana ini, adalah upaya untuk mendorong industri batik di Banyuwangi. Targetnya, memacu pemulihan ekonomi. "Ini ikhtiar untuk membangkitkan UMKM bidang fashion, sekaligus pariwisata Banyuwangi," tegas Bupati. (Happy Oktavia/rey)
Load more