Probolinggo, Jawa Timur – Musim pancaroba menjadi berkah bagi sekelompok anak muda asal Sukoharjo, Kanigaran, Kota Probolinggo. Mereka membuka warung minuman degan bakar yang hangat dan berkhasiat untuk menjaga kesehatan badan. Warung dibuka sejak setahun silam saat pandemi Covid-19. Degan bakar menjadi favorit warga.
Warung sederhana degan bakar itu ada di jalan raya Lumajang, Sukoharjo, Kota Probolinggo. Pengelolanya adalah Wahyu bersaudara yang masih muda.
“Buka mulai sore selepas maghrib, sampai jam 12 malam biasanya,” jelas Wahyu.
Bukan sembarang minuman, melainkan ramuan degan bakar yang hangat dan sangat baik untuk kesehatan badan. Ramuan ini berasal dari degan atau kelapa muda yang dibakar dalam sebuah tong atau drum. Setelah proses pembakarannya dirasa cukup, barulah degan diangkat lalu dikupas untuk diambil airnya. Degan bakar kemudian dibelah menjadi dua, agar mudah diserut dagingnya. Tak jarang, batok degan bakar ini juga dipakai untuk wadah dalam proses penyajiannya.
“Semalam bisa habis sekitar 100 butir kelapa muda. Waktu ramai Covid-19 itu malah lebih. Sekitar 150 butir lebih. Sampai-sampai harus membuat nomor antrian, saking banyaknya pelanggan,” jelasnya.
Yang paling penting adalah pemanfaatan ramuan rempah-rempah warisan orang tua, seperti jahe, keningar dan kapulogo. Ada kalanya, ramuan rempah-rempah ini juga dicampur dengan kuning telur dan juga susu untuk menambah rasa.
Usaha yang dirintis Wahyu bersama keempat saudaranya ini bermula ketika pandemi Covid-19 melanda. Mereka kemudian membuka warung sederhana yang menawarkan degan bakar yang memiliki khasiat bisa meningkatkan stamina.
Di luar dugaan, hasil penjualan degan bakar menggiurkan. Bukan hanya pada masa pandemi Covid-19, tetapi juga ketika musim penghujan seperti saat ini.
Sejumlah pembeli mengaku degan bakar hasil anak-anak muda ini berbeda dengan minuman sejenisnya. Selain hangat, rasa rempah-rempah juga sangat terasa sehingga baik untuk kesehatan dan stamina badan. Menikmati hangatnya degan bakar ini sangat tepat bila diminum bersama keluarga dan orang-orang tercinta.
“Sering juga ke sini. Capek-capek, badan pegal, hilang setelah minum. Bahkan hidung mampet atau badan meriang, setelah minum ini, tidurnya lelap dan keesokan harinya hilang itu gejala. Biasanya sih saya bungkus,” ujar salah satu penikmat degan bakar, Indah.
Tertarik mencobanya? Tidak perlu khawatir menguras kantong. Sebab, satu porsi degan bakar ini hanya dijual dengan harga 13 hingga 16 ribu rupiah. Tergantung racikan ramuan dan juga jenis degan yang disuguhkan. Seperti jumlah telur yang ditambahkan dan juga degan ijo yang harganya bisa lebih mahal. Tentu, harganya sudah sebanding dengan khasiat dan manfaat yang bakal dirasakan setelah meminumnya. (Muhammad Syahwan/hen)
Load more