Secara umum, terang Erlina, gejala COVID-19 cenderung serupa di antara berbagai varian. Antara lain demam tinggi, batuk, rhinorrhea, kehilangan penghidu, dan kehilangan pengecap.
"Jenis dan tingkat keparahan gejala biasanya tergantung pada kekebalan tubuh seseorang. Jadi bukan tergantung dari varian yang menyebabkan infeksinya," kata Erlina.
Lebih lanjut dia, tantangan Indonesia saat ini adalah sudah terjadi peningkatan kasus COVID-19 dalam dua bulan terakhir, mobilisasi lintas negara yang tinggi saat liburan seperti turis Singapura, Malaysia, Tiongkok ke Indonesia dan penduduk Indonesia berlibur ke luar negeri khususnya Singapura. "Angka vaksinasi booster yang rendah di Indonesia juga mesti kita akui bahwa penegakan protokol kesehatan sudah mulai longgar," ucap Erlina.
Untuk pencegahan penularan COVID-19, jelas dia, selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), makan dengan nutrisi yang seimbang, cuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun, menggunakan masker saat di keramaian dan dalam perjalanan, membatasi waktu berada di ruangan tertutup dan keramaian, serta melakukan vaksinasi booster.
"Jadi vaksin itu bukan mencegah kita terinfeksi, vaksin itu mencegah kita lebih ke arah penyakitnya tidak menjadi berat," tutur Erlina. (fnm/ebs)
Load more