Jakarta, tvOnenews.com - Seorang penumpang pesawat Air Asia tujuan Jakarta dari Kualalumpur bernama Aditya mengaku jika dirinya telah dirugikan oleh ulah seorang oknum staf Air Asia berinisial SRB.
Peristiwa tersebut sebagaimana diungkapkan Aditya terjadi pada tanggal 12 Januari 2024. Saat itu Aditya menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 211 relasi Kuala Lumpur-Jakarta.
Aditya mengungkapkan jika dirinya sudah membeli tiket dengan jadwal penerbangan pukul 16:40 dari Kuala Lumpur International Airport (T2). Aditya menempati kursi 9E sebagaimana tertera di tiket.
"Sebelum pesawat take off, saya bersama salah seorang teman saya sudah sampai di gate secara tepat waktu. Namun dikarenakan ada urusan sangat penting, saya memutuskan untuk keluar sebentar, dan menitipkan koper kepada teman saya. Saat itu gate belum dibuka," ujar Aditya menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya kepada awak media, Rabu (24/1/2023).
Saat gate telah dibuka, Aditya menjelaskan kalau temannya sudah menyampaikan informasi kepada Staff Air Asia berinisial SRB.
"Jadi teman saya yang saya titipkan koper sudah menginformasikan kepada staf Air Asia bahwa dia sengaja belum masuk gate lantaran masih menunggu saya yang tadi keluar sebentar karena ada urusan," terang Aditya.
Ketika Aditya kembali ke gate, oknum staf Air Asia berinisial SRB tersebut justru melarang Aditya untuk masuk.
"Oknum Staf Air Asia Bernama Siti itu malah berdalih jika saya telat," lanjut Aditya.
Hal yang tidak masuk akal saat itu, ternyata masih banyak calon penumpang yang masih antri masuk ke garbarata.
"Yang saya heran kenapa nama saya tidak dipanggil sama sekali oleh petugas, padahal Koper hand carry sudah ada di gate sejak tadi bersama teman saya," katanya.
Yang membuat Aditya kesal dan bingung, staf Air Asia berinisial SRB itu malah memaki Aditya dengan kata-kata kasar. SRB juga tidak memberikan ijin ke Aditya untuk masuk ke dalam.
Ironisnya SRB malah menyuruh Aditya membeli tiket baru, padahal Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 211 belum terbang.
Bahkan menurut pengakuan Aditya, di garbarata pesawat masih banyak calon penumpang mengantre.
Atas kejadian yang tidak mengenakan itu, Aditya merasakan kerugian yang besar baik secara waktu maupun materi, akhirnya harus membeli tiket baru.
Atas insiden tersebut Aditya menuntut pertanggungjawban pihak Air Asia dikarenakan dirinya telah dirugikan baik kerugian materi, waktu dan tenaga. Lebih merugikan lagi dirinya mengalami kerugian besar karena urusannya batal oleh ulah staf Air Asia berinisial SRB tersebut.
Menurut Adi, kuasa hukum Aditya bahwa peristiwa ini seharusnya tidak harus terjadi mengingat pintu peswata belum ditutup.
"Bahkan pernah terjadi pesawat terlambat berangkat beberapa menit karna menunggu penumpang," ujarnya.
Harapannya ini menjadi catatan tersendiri bagi Air Asian dalam melayani pelanggannya.
Hingga kini belum ada penjelasan dari Air Asia. (ebs)
Load more