Jakarta, tvOnenews.com - Asupan gula yang berlebihan dapat memiliki dampak yang merugikan pada kesehatan, khususnya pada kesehatan usus dan kesejahteraan mental.
Penelitian yang diterbitkan BMC Psychiatry menyatakan bahwa asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus dan dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.
Ditulis laman Eating Well, Kamis (22/2), survei ini melibatkan 18.439 pria dan wanita berusia di atas 20 tahun yang mewakili berbagai ras dan etnis, termasuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan Meksiko-Amerika.
Setiap peserta menyelesaikan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9), yang merupakan penilaian
Survei yang melibatkan ribuan partisipan tersebut menemukan hubungan linear antara asupan gula dan risiko depresi, di mana semakin tinggi konsumsi gula, semakin besar risiko depresi.
Tidak hanya itu, asupan gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis, memengaruhi suasana hati dan energi seseorang secara negatif.
Pedoman diet merekomendasikan pembatasan asupan gula tambahan hingga kurang dari 10% dari total asupan kalori harian.
Sementara itu, American Heart Association memberikan rekomendasi wanita sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram gula tambahan per hari dan pria tetap di bawah 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari.
Selain depresi, konsumsi gula yang berlebihan juga telah terkait dengan berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, dan lainnya.
Mengurangi asupan gula tambahan dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, mengingat banyak makanan dengan kandungan gula tambahan tinggi cenderung memiliki sedikit nilai gizi. (ant/mii)
Load more