Warga Amerika masih membutuhkan masker dalam situasi tertentu misalnya saat berada di transportasi umum, seperti pesawat, kereta api, dan bus, serta stasiun dan bandara.
Mereka juga masih wajib memakai masker saat berada di beberapa tempat dengan populasi yang rentan, seperti panti jompo, rumah sakit, kantor dokter, tempat penampungan tunawisma, atau penjara.
"Kami harus tetap waspada. COVID-19 terus mempengaruhi individu di seluruh dunia, dan kami perlu mengingat ini (mengenakan masker)," ujar Asisten profesor anestesiologi, pegobatan darurat dan nyeri di Johns Hopkins University School of Medicine, Anita Gupta seperti dikutip dari Real Simple.
Keharusan mengenakan masker di dalam ruangan juga diperuntukkan untuk yang belum divaksinasi penuh. Risiko rawat inap atau kematian akibat COVID-19 menjadi alasan Anda harus tetap menggunakan masker di dalam ruangan hingga dua minggu setelah dosis akhir vaksin.
Hal serupa juga berlaku untuk orang yang memiliki masalah kesehatan rumit. Gupta juga menyarankan mereka ini berbicara dengan dokter untuk melihat apa yang masuk akal untuk situasi mereka.
Di sisi lain, salah satu bagian tersulit pengendalian COVID-19 yakni orang dapat menganggap vaksinasi sebagai kebebasan untuk keluar rumah tanpa masker, bahkan bila mereka belum divaksinasi. Padahal ini bisa menjadi ancaman penyebaran virus ke anak-anak, yang mengalami gangguan kekebalan, dan orang lain yang tidak dapat divaksinasi.
"Memang benar vaksinasi hanya menimbulkan sedikit ancaman bagi yang tidak divaksinasi, tetapi masalahnya adalah, bagaimana kita tahu siapa yang divaksinasi?" ujar dokter di George Washington University, Leana Wen. (ito/ant)
Load more