LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pegawai dinkes Provinsi Sumsel berjalan di dekat spanduk imbauan pakai masker di Palembang, Rabu (12/5/2021).
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Beda ijin lepas masker usai divaksin di Indonesia dan AS

Data 14 Mei 2021, sekitar 155,3 juta orang di AS sudah menerima vaksinasi sedikitnya satu kali, dan sekitar 120,3 juta orang sudah divaksinasi lengkap dua kali.

Senin, 17 Mei 2021 - 15:03 WIB

Jakarta, 17/5 - Beberapa waktu lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan aman bagi warga Amerika Serikat untuk membuka masker di dalam ruangan apabila sudah divaksinasi penuh. Lalu bagaimana dengan di Indonesia, apa kebijakan serupa bisa diterapkan?

Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada sejumlah alasan mengapa pemerintah Indonesia masih mewajibkan warga mengenakan masker meski sudah divaksin sementara di AS bebas tak bermasker.

Dia mencatat, setidaknya ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan analisis, salah satunya soal vaksin. Warga Amerika dikatakan bisa melepas masker dan mengabaikan jarak pada dua pekan usai mendapatkan dosis dua vaksin Pfizer atau Moderna atau dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

"Kebijakan di Amerika Serikat ini secara jelas menyebutkan mereka yang sudah divaksin secara penuh dapat beraktivitas tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak, kecuali kalau ada aturan lokal lain yang mengaturnya. Kalau ditelaah lebih lanjut, yang di maksud sebagai sudah divaksin secara penuh. Kalau di luar itu maka dianggap belum divaksin secara penuh dan tetap harus pakai masker dan menjaga jarak," ungkap Tjandra.

Baca Juga :

Menurut data, efikasi vaksin Pfizer sekitar 95 persen, sementara Moderna disebutkan bisa memberikan perlindungan 80,2 persen setelah satu dosis, 95,6 persen setelah dua dosis pada orang berusia 18-65 tahun dan 86,4 persen pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Sementara di Indonesia, ada dua jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac dan AstraZeneca kemudian satu vaksin yang sudah mendapatkan izin BPOM EUA yakni Sinopharm yang mungkin saja di perluas ke jenis-jenis lain di masa datang.

Vaksin Sinovac sendiri diketahui memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, lalu AstraZeneca menawarkan perlidungan 70,4 persen setelah dua dosis.

Selain itu, mengenai cakupan vaksinasi. Tjandra menyebut di Amerika Serikat per 15 Mei 2021 sudah ada sekitar 268 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan.

Data pada 14 Mei 2021 menunjukkan, sekitar 155,3 juta orang di negara itu sudah menerima vaksinasi sedikitnya satu kali, dan sekitar 120,3 juta orang sudah divaksinasi lengkap dua kali dengan vaksin Pfizer dan juga Moderna serta satu kali dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

"Jadi, di Amerika Serikat sampai 14 Mei sudah ada lebih dari 59 persen penduduk yang divaksin setidaknya satu kali. Target Presiden Joe Biden adalah 70 persen orang dewasa sudah akan divaksin pada 4 Juli mendatang. Saat ini setiap harinya dilakukan penyuntikan 1,95 juta dosis vaksin seharinya di Amerika Serikat, dan bahkan disana pernah sampai 3,38 juta dosis sehari pada 13 April 2021 yang lalu," kata Tjandra.

Sementara itu di Indonesia, data Kementerian Kesehatan pada 14 Mei 2021 menunjukkkan sudah ada 13.700.389 orang yang mendapat suntikan dosis pertama dan 8.921.978 sudah mendapat dosis ke dua secara lengkap.

Selain cakupan vaksinasi, Tjandra juga menilai pola kecenderungan epidemilogi tentang naik turunnya jumlah kasus dan kematian di suatu negara bisa berpengaruh pada kebijakan baru dalam protokol kesehatan.

Pernyataan Tjandra senada dengan praktisi kesehatan dari Universitas Gadjah Mada sekaligus relawan COVID-19, dr. Muhammad Fajri Adda'i. Menurut dia, negara-negara memiliki pertimbangan tersendiri dalam memutuskan apakah mobilitas sosial dapat dibuka penuh atau tidak termasuk regulasi kewajiban menggunakan masker.

Fajri seperti Tjandra menyebutkan sejumlah faktor yang bisa menentukan hal ini salah satunya laju penambahan kasus. Studi menunjukkan, laju dan risiko infeksi berkurang jauh di Amerika Serikat setelah warga di sana divaksin. Angka kasus dan kematian pun turun di Amerika.

Di sisi lain, cakupan vaksinasi dan kecepatan vaksinasi serta estimasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok juga menentukan kebijakan baru protokol kesehatan di suatu negara.

Di Indonesia, data pada 16 Mei lalu menunjukkan sekitar 8.970.715 orang sudah mendapatkan dua dosis vaksin dari target sasaran 181.554.465 orang.

Lalu, dengan kecepatan vaksinasi saat ini maka diperkirakan kekebalan kelompok akan terbentuk 5,8 tahun lagi.

"Kita tidak bisa menerapkan kebijakan negara lain karena kondisi yang jelas jauh berbeda," kata Fajri dalam pernyataanya.

Kondisi wajib pakai masker

Orang yang mendapatkan dua dosis vaksin nyatanya tak benar-benar kebal dari COVID-19. Berdasarkan studi tentang vaksin, CDC memperkirakan orang yang dites positif setelah divaksinasi kemungkinan akan memiliki kasus yang lebih ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Vaksin memang terbukti efektif melawan COVID-19, tetapi mengingat varian baru yang dapat melewati perlindungan vaksin, maka warga Amerika disarankan kembali mengenakan masker.

Warga Amerika masih membutuhkan masker dalam situasi tertentu misalnya saat berada di transportasi umum, seperti pesawat, kereta api, dan bus, serta stasiun dan bandara.

Mereka juga masih wajib memakai masker saat berada di beberapa tempat dengan populasi yang rentan, seperti panti jompo, rumah sakit, kantor dokter, tempat penampungan tunawisma, atau penjara.

"Kami harus tetap waspada. COVID-19 terus mempengaruhi individu di seluruh dunia, dan kami perlu mengingat ini (mengenakan masker)," ujar Asisten profesor anestesiologi, pegobatan darurat dan nyeri di Johns Hopkins University School of Medicine, Anita Gupta seperti dikutip dari Real Simple.

Keharusan mengenakan masker di dalam ruangan juga diperuntukkan untuk yang belum divaksinasi penuh. Risiko rawat inap atau kematian akibat COVID-19 menjadi alasan Anda harus tetap menggunakan masker di dalam ruangan hingga dua minggu setelah dosis akhir vaksin.

Hal serupa juga berlaku untuk orang yang memiliki masalah kesehatan rumit. Gupta juga menyarankan mereka ini berbicara dengan dokter untuk melihat apa yang masuk akal untuk situasi mereka.

Di sisi lain, salah satu bagian tersulit pengendalian COVID-19 yakni orang dapat menganggap vaksinasi sebagai kebebasan untuk keluar rumah tanpa masker, bahkan bila mereka belum divaksinasi. Padahal ini bisa menjadi ancaman penyebaran virus ke anak-anak, yang mengalami gangguan kekebalan, dan orang lain yang tidak dapat divaksinasi.

"Memang benar vaksinasi hanya menimbulkan sedikit ancaman bagi yang tidak divaksinasi, tetapi masalahnya adalah, bagaimana kita tahu siapa yang divaksinasi?" ujar dokter di George Washington University, Leana Wen. (ito/ant)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jangan Lupa Selesai Dhuha Baca Doa Ini 100 Kali, Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah Seperti Anjuran Rasulullah SAW

Jangan Lupa Selesai Dhuha Baca Doa Ini 100 Kali, Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah Seperti Anjuran Rasulullah SAW

Amalan baik shalat dhuha, meskipun sunnah, dhuha punya keistimewaan bila bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. Simak penjelasan lengkapnya, semoga bermanfaat
Terima Kunjungan Dubes Finlandia, Menkomdigi Bahas Peluang Kerja Sama di Bidang Digital

Terima Kunjungan Dubes Finlandia, Menkomdigi Bahas Peluang Kerja Sama di Bidang Digital

Menkomdigi Meutya Hafid menerima kunjungan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti untuk membahas peluang kerja sama di bidang digital, termasuk pengembangan pusat data dan alih pengetahuan teknologi.
Polisi Amankan Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Polisi Amankan Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Polisi mengamankan anak berusia 14 tahun yang melakukan pembunuhan terhadap keluarganya di komplek perumahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.
Jaminan Sosial Punya Dampak Besar untuk Dongkrak Kesejahteraan Bagi Pekerja Informal

Jaminan Sosial Punya Dampak Besar untuk Dongkrak Kesejahteraan Bagi Pekerja Informal

Peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI I Gede Dewa Karma Wisana tegaskan perlindungan sosial berdampak besar untuk pekerja informal.
Jawaban dari Megawati Hangestri Ini Bisa Buat Pelatih Red Sparks Marah? Pevoli asal Jember itu Terang-terangan Lebih Pilih...

Jawaban dari Megawati Hangestri Ini Bisa Buat Pelatih Red Sparks Marah? Pevoli asal Jember itu Terang-terangan Lebih Pilih...

Beberapa waktu yang lalu, Pevoli, Megawati Hangestri, sempat memberikan pernyataan yang mungkin saja bisa membuat pelatih Red Sparks yakni Ko Hee-jin marah.
Harga Bahan Pangan di Akhir Pekan Naik, Daging Sapi Jadi Rp132 Ribu per Kilogram

Harga Bahan Pangan di Akhir Pekan Naik, Daging Sapi Jadi Rp132 Ribu per Kilogram

Harga bahan pangan di akhir pekan ini, Sabtu (30/11/2024) terpantau sebagian komoditas terlihat naik dengan melihat dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB.
Trending
Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Siapa sangka dengan amalan ringan ini mampu membuka pintu rezeki di subuh hari, Buya Yahya ungkap bacaan untuk buka pintu rezeki di subuh hari, bacaan apakah?
Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Pemain keturunan Maluku Kevin Diks bahkan membuat Timnas Indonesia disorot media Eropa khusunya Jerman berkat penampilan impresifnya dalam membela FC Copenhagen
Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) blak-blakan menyebut Timnas Indonesia sudah sejajar dengan negara-negara elite Asia hingga memprediksi skuad Garuda akan juara Piala AFF 2024.
Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Prediksi formasi Timnas Indonesia jika Justin Hubner dan Ivar Jenner absen karena belum mendapatkan lampu hijau dari klubnya masing-masing untuk bergabung.
Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyebut setelah shalat Subuh baca amalan Wirid dan doa dari ajaran Rasulullah SAW ini agar didatangkan rezeki.
Shin Tae-yong Bongkar Kesalahan Terbesar Marselino Ferdinan dalam Kariernya, Gelandang Timnas Indonesia Itu Disebut Lakukan…

Shin Tae-yong Bongkar Kesalahan Terbesar Marselino Ferdinan dalam Kariernya, Gelandang Timnas Indonesia Itu Disebut Lakukan…

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, blak-blakan soal penyebab penurunan permainan Marselino Ferdinan sebelum kembali bangkit di laga kontra Arab Saudi.
Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam kirm peringatan buatan negaranya dan Malaysia untuk tidak meremehkan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, jika tak ingin seperti Arab Saudi.
Selengkapnya
Viral