"Hasil ini menambah bukti yang menunjukkan apa yang Anda makan dapat memengaruhi keterampilan ingatan Anda di kemudian hari," kata penulis penelitian ini Tommaso Ballarini, yang merupakan peneliti di German Center for Neurodegenerative Diseases di Bonn, Jerman, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Isaacson menambahkan bahwa pola makan mediterania dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah alzheimer, karena protein nabati yang menjadi fokus utama pola makan ini dapat mengurangi peradangan, meningkatkan antioksidan pelindung otak, dan memasok otak dengan lemak sehat dari ikan yang tinggi omega3.
Memulai diet mediterania
Bagi para pecinta daging merah, pola makan ini menjadi sangat sulit dilakukan meski tampak sederhana. Kendati demikian, pola makan ini dapat dimulai perlahan-lahan hingga lidah dan tubuh dapat menyesuaikan setiap perubahan secara bertahap. Mulailah dengan perubahan yang menurut Anda paling mudah.
Alihkan minyak sayur ke minyak zaitun. Cobalah menggunakan minyak zaitun dalam menumis, lalu ganti beberapa saus salad dengan minyak zaitun atau gunakan minyak zaitun sebagai pengganti mentega pada roti. Perlahan-lahan kurangi makanan yang digoreng.
Konsumsi segenggam kacang atau buah setiap hari sebagai pengganti camilan olahan seperti keripik. Kemudian pilihlah roti gandum yang padat tanpa tambahan gula atau mentega. Bereksperimenlah dengan pasta organik seperti pasta gandum utuh, bulgur, barley, farro, couscous.
Setiap makan, sediakanlah salad untuk dikonsumsi sebagai panganan pembuka atau sesudah konsumsi panganan berat. Pilih sayuran hijau yang renyah dengan warna hijau gelap dan sayuran apa pun yang dapat dimakan mentah. Bila sulit untuk konsumsi salad, cobalah untuk menambahkan lebih banyak sayuran dengan varian yang berbeda di menu makanan Anda. Tambahkan satu porsi sayuran ekstra untuk makan siang dan makan malam, dengan target tiga hingga empat porsi sehari.
Load more